AS Tahan Rilis Semua Berkas Jeffrey Epstein demi Lindungi Penyintas

Departemen Kehakiman Amerika Serikat merilis ribuan berkas terkait penyelidikan kasus perdagangan seks yang melibatkan terpidana kejahatan seksual Jeffrey Epstein. (Anadolu Agency)

AS Tahan Rilis Semua Berkas Jeffrey Epstein demi Lindungi Penyintas

Willy Haryono • 22 December 2025 12:59

Washington: Departemen Kehakiman Amerika Serikat menahan sebagian besar dokumen kasus Jeffrey Epstein demi melindungi para penyintas dugaan pelecehan seksual yang dilakukan mantan finansier tersebut. Wakil Jaksa Agung Todd Blanche menyatakan pemerintah tetap berkomitmen memenuhi kewajiban di bawah undang-undang yang mewajibkan keterbukaan dokumen, namun prosesnya harus dilakukan secara berhati-hati agar tidak membahayakan individu yang terlibat.

Rilis sebagian dokumen yang dilakukan pada Jumat lalu memicu kritik dari Partai Demokrat yang menilai pemerintahan Presiden Donald Trump terkesan menutupi informasi penting. Blanche menolak tuduhan tersebut dan menegaskan langkah perlindungan adalah prioritas utama. “Alasan kami masih meninjau dokumen adalah untuk melindungi para korban,” ujarnya kepada NBC.

Dokumen yang dirilis berisi foto, transkrip wawancara, rekaman panggilan telepon, hingga berkas pengadilan yang berkaitan dengan penyelidikan Epstein selama hampir dua dekade.

Namun sejumlah dokumen yang dinilai paling penting tidak tersedia, termasuk wawancara FBI dengan penyintas dan memo internal Departemen Kehakiman mengenai keputusan penuntutan. Berkas tersebut diyakini dapat menjelaskan alasan Epstein pada 2008 hanya dikenai dakwaan prostitusi tingkat negara bagian.

Dilansir dari media The New Daily, sebagian berkas yang sempat diunggah ke laman resmi kemudian dihapus kembali, termasuk foto yang menampilkan Epstein bersama Donald Trump, Melania Trump, dan Ghislaine Maxwell.

Menurut Blanche, penghapusan terjadi karena dokumen tersebut juga memperlihatkan penyintas. Ia menegaskan foto Trump dan dokumen lain akan diunggah kembali setelah dilakukan penyuntingan untuk melindungi identitas korban.

Epstein menghadapi dakwaan perdagangan seks oleh jaksa federal di New York pada 2019 sebelum ditemukan tewas di sel tahanan. Pemerintah masih terus memeriksa ribuan dokumen tambahan, dan baru saja menemukan data terkait calon korban lainnya. Perdebatan antara pemerintah dan kelompok politik di Kongres diperkirakan terus berlanjut seiring meningkatnya tuntutan transparansi penuh terhadap kasus ini. (Keysa Qanita)

Baca juga:  Sempat Hilang dari Berkas Epstein, Foto Trump Dimunculkan Lagi oleh DOJ

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)