Presiden AS Joe Biden akan mengunjungi Hawaii pekan depan. (AP)
Marcheilla Ariesta • 17 August 2023 08:57
Hawaii: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan melakukan kunjungan ke Hawaii. Ini kali pertamanya mengunjungi Hawaii, setelah Pulau Maui habis dilalap api.
Rencana kunjungan Biden ke Hawaii muncul setelah ia dikritik para oposisi karena tidak merespons cepat. Terlebih kebakaran hutan tersebut menelan korban jiwa hingga 110 orang per kemarin.
Presiden Biden akan melihat langsung kerusakan pada Senin depan dan bertemu dengan responden pertama, penyintas, dan pejabat federal, negara bagian, dan lokal, Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.
“Saya tetap berkomitmen untuk memberikan semua yang dibutuhkan masyarakat Hawaii saat mereka pulih dari bencana ini,” kata Biden, dilansir dari The New Daily, Kamis, 17 Agustus 2023.
Gubernur Hawaii Josh Green memperingatkan jumlah korban tewas bisa berlipat ganda.
Api menyebar dengan cepat dari padang rumput di luar kota ke Lahaina Selasa pekan lalu, mengejutkan orang-orang dan menghanguskan area kota seluas 13 kilometer persegi dalam hitungan jam. Kebakaran itu menghancurkan 2.200 bangunan dan menyebabkan kerusakan senilai USD5,5 miliar (setara Rp84,5 triliun).
Pada Rabu kemarin, Biden menyetujui permintaan Hawaii agar pemerintah federal mengganti biaya penuh selama 30 hari pekerjaan darurat yang diperkirakan akan dilakukan selama empat bulan ke depan.
Kepala Administrasi Manajemen Darurat Federal AS, Deanne Criswell mengungkapkan hal tersebut dalam jumpa pers di Gedung Putih.
Pemerintah federal sejauh ini telah mengucurkan dana USD2,3 juta (setara Rp35,3 miliar) untuk bantuan kepada keluarga. Mereka juga telah menyetujui lebih dari 1.300 pendaftaran bantuan.
Sementara itu, identifikasi jenazah berjalan lambat, sebagian karena intensitas api. Maui County merilis dua nama pertama pada Selasa lalu, yakni Robert Dyckman (74) dan Buddy Jantoc (79) dan keduanya berasal dari Lahaina.
Tak hanya itu, tiga orang lainnya sebenarnya telah diidentifikasi, namun nama mereka dirahasiakan menunggu pemberitahuan keluarga.
Dengan lebih dari 100 korban jiwa, kebakaran tersebut merupakan salah satu kebakaran hutan paling mematikan di AS dalam lebih dari satu abad.