Iklim Bisnis Indonesia Dinilai Kondusif, Anggota Kongres AS Apresiasi Menko Airlangga

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu delegasi kongres Amerika Serikat di Jakarta, pada Senin, 28 Agustus 2023 (Foto:Dok.Kemenko Perekonomian)

Iklim Bisnis Indonesia Dinilai Kondusif, Anggota Kongres AS Apresiasi Menko Airlangga

Patrick Pinaria • 29 August 2023 11:52

Jakarta: Delegasi kongres Amerika Serikat memberikan apresiasi atas iklim bisnis Indonesia yang dinilai kondusif.
 
Hal itu terungkap pada pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri atas Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, di Jakarta, pada Senin, 28 Agustus 2023. Pertemuan tersebut membicarakan sejumlah agenda strategis, di antaranya pada bidang investasi energi dan kerja sama Indo-Pacific Economic Framework (IPEF).
 
"Kalangan pengusaha AS memberi apresiasi terhadap kebijakan investasi Indonesia yang telah menciptakan iklim bisnis yang lebih kondusif," kata Anggota Kongres Jackson.

"Selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan," ucap Menko Airlangga, menanggapi.

Selain itu Pemerintah Indonesia juga tengah giat mendorong investasi asing masuk ke Indonesia guna mencapai target investasi senilai Rp1.400 triliun pada tahun 2023.
 
"Pemerintah Indonesia terbuka atas kerja sama investasi dalam berbagai area ekonomi," ucap Menko Airlangga. Sektor swasta Amerika Serikat selama ini banyak melakukan investasi di Indonesia pada bidang pertambangan, mesin, dan farmasi.

Dalam diskusi perihal IPEF, Anggota kongres Young Kim menanyakan perkembangan dan ekspektasi Indonesia terhadap kerja sama ekonomi kawasan tersebut. Menko Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia aktif terlibat dalam perundingan kerja sama ekonomi kawasan tersebut.
 
Lebih lanjut, IPEF dapat berperan sebagai jembatan kolaborasi antara Indonesia dan Amerika Serikat terutama dalam bidang investasi terkait infrastruktur dan manufaktur energi bersih.

Kedua pihak juga membahas seputar perkembangan teknologi Nuclear Small Modular Reactor (SMR) dan Just Energy Transition Partnership (JETP) di bawah payung kerja sama PGII.
 
Topik Critical Mineral dalam IPEF juga menjadi pembahasan, di mana pemerintah Indonesia berharap manfaat dari clean vehicle tax credit di bawah Inflation Reduction Act (IRA) AS. Tax Credit tersebut diberikan kepada negara mitra yang telah menjalin FTA dengan AS. Sebagai mitra dalam IPEF, Indonesia berharap dapat memenuhi persyaratan kemudahan dalam cakupan IRA.
 
"Indonesia juga memiliki target net-zero emission dan dengan menjadi bagian ekosistem manufaktur electric vehicle AS dapat mempercepat pencapaian target tersebut," kata Menko Airlangga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Rosa Anggreati)