Profesional Indonesia Paling Percaya Diri Gunakan Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan. Foto: Medcom.id.

Profesional Indonesia Paling Percaya Diri Gunakan Kecerdasan Buatan

Arif Wicaksono • 14 September 2023 13:56

Jakarta: Penelitian terbaru dari LinkedIn, jaringan profesional terbesar di dunia, menunjukkan inovasi AI generatif mendorong para profesional untuk beradaptasi dengan cara kerja baru di Indonesia. Sebanyak tujuh dari 10 profesional (78 persen) percaya AI akan membawa perubahan signifikan pada pekerjaan mereka di tahun depan.

Para profesional di Indonesia optimis dan bersedia menyambut transformasi digital yang didorong oleh AI. Faktanya, di kawasan Asia Pasifik yang diteliti oleh LinkedIn, Indonesia menjadi komunitas yang paling tidak cemas akan perubahan yang mungkin dibawa oleh AI pada pekerjaan di masa depan, dengan rasio lebih dari seperempat profesional (26 persen).

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan India (60 persen), Filipina (57 persen) dan Singapura (47 persen). Profesional di Indonesia juga paling tidak khawatir untuk mengikuti perkembangan AI di tempat kerja, yaitu tiga dari 10 (30 persen), dibandingkan dengan sekitar satu dari dua di Singapura (48 persen), dan 43 persen di Malaysia.

Selain itu, lebih dari tujuh per 10 (71 persen) profesional Indonesia mengaku sudah menggunakan AI generatif dalam bekerja, paling banyak jika dibandingkan dengan pasar di kawasan Asia Pasifik contohnya, India (68 persen), Singapura (56 persen), Jepang (19 persen).

Sementara, lebih dari enam per 10 profesional di Indonesia (66 persen) ingin belajar memanfaatkan AI di pekerjaan namun tidak tahu harus mulai dari mana.

LinkedIn Career Expert Serla Rusli mengatakan dalam lanskap yang terus berubah saat ini, penggunaan AI generatif di tempat kerja meningkat signifikan. Meskipun proses adaptasi terasa sulit, kami antusias melihat banyak profesional Indonesia yang percaya diri meningkatkan pengetahuan dan keterampilan baru untuk sukses di era AI.

"Mayoritas profesional Indonesia (92 persen) yakin AI akan menjadi 'rekan kerja di balik layar' dalam lima tahun ke depan. Sehingga, mereka dapat punya lebih banyak waktu luang untuk mempelajari keterampilan baru, fokus pada pekerjaan yang lebih kreatif dan strategis, serta memperluas jaringan profesional guna mendukung pertumbuhan karier," jelas dia dalam riset, Kamis, 14 September 2023.

Banyak profesional juga terlihat ingin mempelajari lebih lanjut tentang AI. Kami pun melihat peningkatan signifikan anggota yang sudah menambahkan keterampilan AI ke profil LinkedIn mereka. Namun, data kami juga menggarisbawahi pentingnya soft skills untuk masa depan seiring kita terus menavigasi teknologi baru ini dan perubahan yang dibawanya.

Penggunaan AI di dunia kerja

Meskipun ada beberapa tantangan dalam penggunaannya, masyarakat Indonesia optimis AI akan mengubah karir secara positif. Hampir semua (99 persen) profesional menyatakan bersemangat menggunakan AI di tempat kerja, sementara 98 persen percaya AI akan membantu mereka meningkatkan karier mereka.

Para profesional di Indonesia percaya AI akan menciptakan peluang karier yang lebih merata. Tujuh dari 10 (70 persen) profesional mengatakan AI akan membuka peluang kerja di luar kota-kota besar, karena semakin banyak orang yang mengembangkan keterampilan AI dan memanfaatkan AI untuk bekerja jarak jauh.

Memiliki keterampilan AI juga dinilai sebagai peluang bagi satu dari dua (50 persen) orang Indonesia untuk meraih posisi yang setara dengan profesional lain, terlepas dari kualifikasi pendidikan.

Lebih lanjut, menjawab pertanyaan bagaimana AI akan membantu memajukan karier mereka, 74 persen profesional mengatakan AI membuat mereka lebih percaya diri dalam bekerja karena hadirnya akses lebih cepat terhadap pengetahuan.

Sementara itu, 50 persen mengatakan mereka mendapatkan saran akan keterampilan dan pelatihan yang dibutuhkan, sedangkan 41 persen menyatakan mereka mungkin mendapatkan promo lebih cepat karena mereka bisa fokus pada pekerjaan yang lebih penting.

Banyak professional tersebut juga sudah memikirkan cara bagaimana AI dapat membantu mereka menjadi lebih produktif. Sebanyak 85 persen berencana menggunakan AI untuk mengatasi masalah atau hambatan di tempat kerja, hampir delapan dari 10 (76 persen) mengatakan mereka menggunakan AI untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang sungkan mereka tanyakan kepada kolega.

Lalu, 77 persen mengatakan AI dapat mengambil alih tugas harian yang membosankan sehingga mereka bisa fokus pada pekerjaan yang sesuai passion. Hampir tujuh dari 10 professional (67 persen) juga mendapatkan ide-ide baru saat mereka menggunakan AI untuk nasihat karier.

Soft skills berpadu keterampilan AI

Para profesional percaya AI tidak hanya akan meningkatkan akses terhadap pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan di dunia kerja, tapi juga menyoroti nilai keterampilan yang tak tergantikan dalam kemajuan karier.

Profesional di Indonesia berpendapat keterampilan seperti problem solving (76 persen), komunikasi (74 persen), dan kreativitas (76 persen) akan menjadi lebih penting seiring dengan semakin banyaknya penggunaan AI di tempat kerja.

Seiring kemampuan AI dalam mengambil alih sebagian pekerjaan sehari-hari yang membosankan, para profesional berharap bisa merasa lebih puas dengan pekerjaan mereka dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Pekerja Indonesia percaya AI dapat mempermudah pekerjaan mereka, sehingga kepuasan kerja pun meningkat (71 persen).

Banyak profesional juga yakin AI membantu mencapai keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik (55 persen). Para profesional juga tertarik menginvestasikan waktu luang mereka untuk memperkuat jaringan profesional (45 persen) dan mempelajari keterampilan baru yang sesuai dengan pekerjaan mereka (55 persen).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)