Tes hingga 13 Kali, Polisi Diminta Bantu Warga yang Gagal Bikin SIM

Seorang emak-emak di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, viral di media sosial setelah mengadu ke Kapolri terkait sulitnya mendapat Surat Izin Mengemudi (SIM). (Tangkapan layar)

Tes hingga 13 Kali, Polisi Diminta Bantu Warga yang Gagal Bikin SIM

Amaluddin • 3 August 2023 14:54

Gresik: Kapolres Gresik, AKBP Adhitya Panji Anom, angkat bicara terkait video viral emak-emak yang mengadu ke Kapolri terkait sulitnya mendapat Surat Izin Mengemudi (SIM). Adhitya mengaku langsung memerintahkan anak buahnya untuk membantu masyarakat yang gagal berulang kali dalam membuat SIM.

"Kami sudah memerintahkan kepada petugas Satpas agar proaktif untuk memfasilitasi pemohon SIM yang berulang kali gagal, agar diberi pelatihan, yaitu dengan program coaching clinik, untuk membantu pemohon SIM yang kesulitan menjalankan ujian praktik," kata Adhitya, Kamis, 3 Agustus 2023.

Adhitya membenarkan video viral yang disampaikan Marita Sani, terjadi pada saat 1 Agustus 2023. Saat itu, Marita menemani suaminya Sudirman, 49, dan anaknya bernama Nur Muhammad Rivaldi, 22, membuat SIM di Satlantas Polres Gresik.

"Sudah kami periksa untuk berkas yang bersangkutan, dan memang kami temukan adanya tes uji praktek berulang yaitu Atas nama Nur Muhammad Rivaldi," ujarnya.

Setelah kejadian itu, Adhitya mengaku langsung melaksanakan pengecekan ke Satpas Gresik, dan melakukan evaluasi tahapan dan mekanisme penerbitan SIM. Selain itu, pihaknya juga melakukan pendataan khususnya bagi pemohon SIM yang sudah gagal dua kali lebih.

Untuk membantu masyarakat dalam ujian praktik, Adhitya mempersilakan masyarakat menggunakan fasilitas ujian praktik kendaraan saat sore hari. Bahkan pihaknya menyiapkan petugas untuk memberi arahan dan pendampingan, terhadap masyarakat saat latihan.

"Kami beri arahan dan program ini tidak dipungut biaya alias gratis. Mohon kiranya bagi pemohon SIM juga proaktif bilamana sudah beberapa kali tidak lulus, sehingga kami bisa memberi pelatihan dan prioritas lebih kepada yang bersangkutan," ujarnya.

Sebelumnya, seorang perempuan bernama Marita Sani mengaku anaknya 13 kali gagal dalam praktik SIM di Satlantas Polres Gresik. Dalam video berdurasi 4 menit 57 detik itu, Marita geram karema susahnya mendapat SIM di Satlantas Polres Gresik.

"Saya mau melaporkan ke Pak Kapolri tadi pagi sempat adu mulut di Satlantas Gresik. Tadi mengawal anak saya kenapa 13 kali tidak lulus-lulus, ternyata imbauan Pak Kapolri kemarin tidak diberlakukan," kata Marita dalam videonya.

Marita mengaku tidak ingin anaknya menjadi pemain sirkus karena ujian praktik SIM.

"Saya tidak mau anak saya jadi pemain sirkus. Ternyata imbauan Pak Kapolri kemarin tidak dipakai, aturannya masih sulit. Saya ngamuk-ngamuk di sana Pak," geramnya.

Namun, sesaat setelah marah-marah, Marita mengaku langsung didekati petugas Satlantas Polres Gresik, untuk dibantu mendapatkan SIM anaknya. "Ternyata setelah marah-marah, bukan hanya SIM anak saya, punya suami juga diperlancar. Masa iya kita harus marah-marah dulu, baru tidak dipersulit," jelasnya.

Marita berharap Kapolri Jendral Listyo Sigit serius dalam membuat kebijakan, bukan sebatas imbauan tanpa dasar dan regulasi yang jelas. Sebab, polisi di daerah mengabaikan imbauan Kapolri dan tetap mengacu pada aturan lama.

"Saya mendukung bapak-bapak di DPR Senayan sana, bikin SIM seumur hidup dan aturan mainnya. Kalau institusi Bapak Kapolri berubah, tolong bikin kebijakan dan aturannya, jangan hanya himbauan," katanya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nur Ajijah)