India. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 5 August 2023 18:49
Mumbai: State Bank of India, pemberi pinjaman terbesar di India melaporkan kenaikan laba kuartal pertama hampir tiga kali lipat. Kenaikan ini dipimpin oleh lonjakan pendapatan bunga bersih, pertumbuhan pinjaman yang sehat, dan provisi yang lebih rendah.
Melansir Business Times, Sabtu, 5 Agustus 2023, laba bersih mencapai rekor 168,84 miliar rupee untuk kuartal yang berakhir 30 Juni 2023, dibandingkan dengan 60,68 miliar rupee setahun sebelumnya.
Pendapatan bunga bersih, selisih antara bunga yang diperoleh dan dibayarkan, naik 24,7 persen menjadi Rp 389,05 miliar. Margin bunga bersih, indikator utama profitabilitas bank, naik menjadi 3,47 persen dari 3,23 persen tahun lalu.
Saingan yang lebih besar HDFC Bank dan ICICI Bank telah melaporkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih dua digit untuk kuartal pertama fiskal, didorong oleh permintaan pinjaman yang konsisten.
Bank-bank India telah melaporkan pertumbuhan kredit dua digit dalam beberapa bulan terakhir, bahkan ketika Reserve Bank of India (RBI) menaikkan suku bunga sebesar 250 basis poin sejak Mei lalu, didorong oleh kenaikan konsumsi.
Pinjaman bruto SBI meningkat 13,9 persen dari tahun sebelumnya, sementara deposito naik 12 persen, dipimpin oleh deposito berjangka yang menawarkan pengembalian yang lebih baik.
Provisi dan kontinjensi turun 43 persen dari tahun lalu menjadi 25,01 miliar rupee dan lebih rendah dari 33,16 miliar rupee yang dilaporkan pada Januari-Maret.
Rasio aset non-performing (NPA) bruto SBI, metrik utama kualitas aset, turun menjadi 2,76 persen dari 2,78 persen pada kuartal sebelumnya dan 3,91 persen tahun lalu. Rasio NPA bersih naik menjadi 0,71 persen dari 0,67 persen dalam tiga bulan sebelumnya.
Saham SBI diperdagangkan turun 2,3 persen setelah hasilnya. Saham pemberi pinjaman turun 6,2 persen sepanjang tahun ini, mengalahkan indeks bank yang naik hampir empat persen.