Meskipun Ada Surat Perintah ICC, Putin Tetap Tiba di Mongolia

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Mongolia. Foto: Anadolu

Meskipun Ada Surat Perintah ICC, Putin Tetap Tiba di Mongolia

Fajar Nugraha • 3 September 2024 10:32

Ulaanbaatar: Presiden Rusia Vladimir Putin tiba pada Senin 2 September 2024 di Mongolia. Ini adalah kunjungan pertamanya ke negara yang menjadi anggota Mahkamah Pidana Internasional (ICC) sejak pengadilan tersebut mengeluarkan surat perintah penangkapannya pada bulan Maret 2023.

"Vladimir Putin tiba di Mongolia dalam rangka kunjungan resmi atas undangan Presiden Mongolia Ukhnaagiin Khurelsukh, untuk menghadiri perayaan ulang tahun ke-85 kemenangan bersama angkatan bersenjata Soviet dan Mongolia atas militeris Jepang di Sungai Khalkhin Gol," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Anadolu, Selasa 3 Agustus 2024.

Kunjungan Putin akan berlangsung selama dua hari, dan pada Selasa beberapa pertemuan bilateral dijadwalkan, termasuk dengan Khurelsukh, serta penandatanganan beberapa dokumen dan meletakkan bunga di monumen Marsekal Uni Soviet Georgy Zhukov.

"Selama pembicaraan mereka, kedua pemimpin akan membahas prospek untuk lebih mengembangkan hubungan Rusia-Mongolia dalam kemitraan strategis yang komprehensif dan akan bertukar pandangan tentang isu-isu internasional dan regional terkini," kata Kremlin.

Pihak berwenang Mongolia tidak menunjukkan niat untuk menangkap pemimpin Rusia tersebut berdasarkan surat perintah ICC, dan malah menyelenggarakan upacara penyambutan. Putin disambut oleh pasukan kehormatan di Bandara Ulaanbaatar di ibu kota.

Putin juga diperkirakan akan mengadakan pembicaraan dengan juru bicara parlemen Mongolia Dashzegve Amarbayasgalan dan Perdana Menteri Luvsannamsrain Oyun-Erdene.

Pada 17 Maret 2023, ICC di Den Haag mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin atas permintaan jaksa Karim Khan.

Pengadilan yang berpusat di Den Haag menuduh Putin melakukan deportasi ilegal terhadap anak-anak dari Ukraina setelah peluncuran "operasi militer khusus" pada Februari 2022.

Rusia membantah tuduhan tersebut, bersikeras bahwa anak-anak dievakuasi dari zona pertempuran untuk menyelamatkan nyawa mereka, dan bahwa surat perintah tersebut tidak berlaku karena negara tersebut bukan negara anggota ICC.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)