Ilustrasi. Medcom.id
Media Indonesia • 4 October 2023 15:32
Pidie: Kebakaran hutan dan lahan kini sedang melanda berbagai daerah di tanah air. Bencana alam yang berakibat pencemaran udara ini telah menjadi persoalan serius terhadap gangguan kesehatan masyarakat.
Bukan saja merusak kebersihan udara di beberapa wilayah dalam negeri, tapi juga telah menjadi bumerang terhadap negara tetangga seperti Malaysia dan Singapore. Kondisi tersebut membuat Malaysia yang berbatasan langsung mengajukan protes terhadap Indonesia.
Bukhari Thahir, tokoh masyarakat yang juga Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Pidie, mengaku sekitar 3 hari terakhir mulai terasa berat saat menarik nafas dalam-dalam.
Meskipun kabut asap kiriman itu sudah menyebar dan menyelimuti hampir seluruh Pidie, sejak beberapa hari terakhir namun pihaknya belum memikirkan untuk meliburkan anak-anak sekolah.
Apalagi belum terjadi pencemaran udara berat sampai terganggu aktivitas masyarakat. Kemudian belum ada kasus gangguan pernafasan anak akibat asap itu.
"Kabut sudah terlihat pandangan, namun belum terganggu aktivitas masyarakat. Walaupun sudah terasa saat menghirup udara segar," kata Bukhari Thahir.
Kini kabut asap kiriman dari Provinsi Riau dan Sumatera Selatan itu juga telah sampai hingga Aceh sebagai wilayah paling barat Indonesia. Kondisi paling terasa yaitu sejak tiga hari terakhir.
Dari pantauan pada Rabu siang, 4 Oktober 2023, kawasan yang sudah terselimuti kabut asap kiriman itu antara lain adalah Kabupaten Pidie. Gumulan asap itu sangat jelas terlihat dari pandangan mata pada posisi jarak jauh seperti di persawahan luas atau pada tepi pantai Selat Malaka.
Di persawahan Blang Reubee, Kecamatan Delima misalnya dari biasa setiap pagi nampak jelas puncak gunung Seulawah Agam menjulang tinggi, sekarang hanya terlihat bayangan tidak jelas di balik kabut asap. Lalu rumah-rumah penduduk di seberang sawah juga tertutup atau kabur dari pandangan mata telanjang.