Krisis Politik di Korsel Bikin Harga Bitcoin Anjlok

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Krisis Politik di Korsel Bikin Harga Bitcoin Anjlok

Ade Hapsari Lestarini • 4 December 2024 14:16

Jakarta: Sebagian besar nilai mata uang kripto anjlok di bursa Korea Selatan (Korsel) pada perdagangan Selasa. Anjloknya mata uang kripto ini setelah Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer di tengah krisis politik di negara Asia tersebut.

Melansir DLNews, Rabu, 4 Desember 2024, harga bitcoin sempat turun 33 persen menjadi USD61.200 di bursa Upbit Korea Selatan. Sementara mata uang kripto tersebut diperdagangkan sekitar USD95 ribu di Coinbase, Binance, dan bursa lainnya.

Ethereum juga mengalami penurunan dua digit dan diperdagangkan dengan diskon tujuh persen ke seluruh dunia sementara krisis politik mereda. Sedangkan XRP, yang reli baru-baru ini, kehilangan lebih dari setengah nilainya.
 

Kesempatan yang menggiurkan

 
Perkembangan ini segera menciptakan peluang arbitrase yang menarik bagi para pedagang.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ketika investor yang cerdik dapat membeli Bitcoin dengan harga lebih murah di bursa saham di Hong Kong dan Barat untuk kemudian menjualnya dengan "premium kimchi" di Korea Selatan. Saat ini para pedagang menikmati skenario yang berlawanan.
 
Tapi itu tidak berlangsung lama. Menjelang sore hari waktu Inggris, bitcoin kembali melonjak di bursa Korea Selatan dan menghapus selisih yang cukup besar, kini menunjukkan diskon 2,5 persen. Ethereum juga menurunkan diskon menjadi 2,5 persen. Begitu pula XRP, yang diperdagangkan dengan potongan harga tiga persen ke seluruh dunia.
 
Tampaknya rezim darurat militer Yoon juga tidak bertahan lama. Nilai won turun satu persen terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa, level terendah dalam dua tahun.
 

Kimchi premium

 
Dinamika unik di pasar mata uang kripto Korea telah lama mendorong harga kimchi naik.
 
Korea Selatan memiliki kontrol modal yang mintaan lokal yang kuat untuk kripto, dan sistem keuangan yang relatif terisolasi.
 
Dalam beberapa bulan terakhir, premi telah berubah menjadi negatif, yang mendorong investor mempertahankan pandangan pesimis terhadap kripto di negara tersebut untuk beberapa waktu.
 
Para analis mengaitkan sentimen tersebut dengan sentimen lokal yang "lesu", optimisme kemenangan Donald Trump dalam pemilu akan mendorong lebih banyak perdagangan ke platform non-Korea, dan pasar altcoin yang lesu, menurut The Korea Times.
 
Kedua partai politik utama Korea Selatan sepakat pada akhir pekan untuk menunda rezim pajak baru di negara tersebut.
 
Penundaan dua tahun ini berarti pajak 20 persen atas keuntungan modal yang diperoleh dari perdagangan kripto tidak akan berlaku hingga 2027. (Ridini Batmaro)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)