26 Hari Operasi, Pencarian 4 Korban Bencana di Pesisir Selatan Dihentikan

Tim SAR melakukan pencarian korban longsor dan banjir di Pesisir Selatan, Sumatra Barat. (MGN/Bonar Harahap)

26 Hari Operasi, Pencarian 4 Korban Bencana di Pesisir Selatan Dihentikan

Bonar Harahap • 1 April 2024 22:01

Pesisir Selatan: Selama 26 hari pascabanjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatra Barat, pembersihan rumah dan pasilitas umum masih berlangsung. 

Kepala Kantor Sar Padang, Abdul Malik, mengatakan, pencarian empat dari 29 orang korban banjir dan longsor di Pessel sudah dihentikan sejak 30 Maret 2024.

Para warga dan relawan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatra Barat masih melakukan pembersihan lumpur dari bawaan banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Senin, 1 April 2024. Seperti di Sekolah Dasar Negeri 11 Kampung Tarandam, Kecamatan XI Tarusan, Pesisir Selatan.

Pembersihan secara manual dilakukan di rumah-rumah warga, pasilitas umum seperti sekolah dan rumah ibadah. Banguan banjir masih banyak digenangi lumpur meski sudah kering. Para relawan terpaksa mengeruk dan menyiram lumpur bawaan banjir dan longsor menggunakan air.
 

Baca juga: Bencana Alam di Pesisir Selatan Berdampak pada 220 Ribu Jiwa

Sementara, pihak SAR telah menghentikan pencarian empat dari 29 orang korban banjir dan longsor di Pesisir Selatan. Penghentian sejak 30 Maret 2024, setelah dilaksakan rapat koordinasi dengan pemerintah setempat beserta pihak keluarga.

"Keempat korban yang hilang tersebut, masing-masing, Idep 27 tahun, Tatal Bakri 56 tahun, Amrizal Mahendra 65 tahun dan Hermansyah 23 tahun," ujar Kepala Kantor Sar Padang, Abdul Malik, Senin malam.

Sementara Menurut Kepala Badang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Doni Gusrizal, banjir dan longsor menerjang Kabupaten Pesisir Selatan pada 7-8 Maret 2024, menjadi salah satu bencana terparah dengan total kerugian mencapai Rp1 triliun.

"Kerugian terbesar diantaranya, 537 rumah rusak berat, 2.749 rusak sedang, 7.048 rusak ringan. Sementara ribuan ternak warga mati," jelas Doni.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)