Banjir badang di Kota Ternate. Maluku Utara. (Dok BNPB)
Atalya Puspa • 26 August 2024 10:23
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tengah mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi basah, khususnya di wilayah Indonesia Timur dan Tengah. Pasalnya, pada Minggu, 25 Agustus 2024 pukul 03.30, telah terjadi banjir bandang yang melanda kelurahan Rua di Kota Ternate, Maluku Utara, hingga menyebabakna belasan orang meninggal.
Seperti diketahui, Kota Ternate terletak pada Pulau Gunung Api Gamalama. Ini merupakan pulau yang bagian pesisirnya dihuni penduduk.
Kejadian banjir bandang terjadi pada sisi barat selatan di Kelurahan Rua, setelah terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi cukup panjang selama dua hari berturut-turut. Dalam dua bulan terakhir, kawasan Halmahera, yakni Halmahera Utara, Halmahera Tengah, Halmahera Timur dan Pulau Ternate, merupakan kawasan yang hampir setiap minggu terdampak bencana hidrometeorologi basah, khususnya banjir dan banjir bandang.
"Dalam dua bulan terakhir BNPB selalu menerima laporan kejadian bencana hidrometeorologi basah di provinsi Maluku Utara, khususnya di beberapa tempat tadi," ucap Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers Bencana Banjir Bandang Rua di Kota Ternate - Maluku Utara, Senin, 26 Agustus 2024.
Ia menyatakan, hal itu masih tetap harus diwaspdai. Pasalnya BMKG menyatakan masih ada potensi hujan dengan intensitas tinggi sampai beberapa waktu ke depan.
Baca:
Banjir Bandang Terjang Kota Ternate, 13 Orang Meninggal |