Korea Selatan. Foto: Unsplash.
Seoul: Sentimen konsumen Korea Selatan pada Juli adalah yang paling optimis dalam 27 bulan terakhir, dengan prospek belanja yang lebih cerah karena berkurangnya kekhawatiran inflasi.
Melansir
Channel News Asia, Rabu, 24 Juli 2024, Indeks sentimen konsumen Bank of Korea adalah 103,6 pada Juli naik dari 100,9 pada bulan Juni, menandai angka tertinggi sejak April 2022.
Sub-indeks perkiraan belanja konsumen memberikan kontribusi terbesar terhadap kenaikan angka headline, diikuti oleh kondisi perekonomian saat ini dan prospek perekonomian masa depan.
Median ekspektasi konsumen terhadap inflasi dalam 12 bulan ke depan turun menjadi 2,9 persen di Juli, dari 3,0 persen di Juni. Angka tersebut merupakan yang terendah sejak Maret 2022.
BOK mengatakan awal bulan ini bahwa sudah waktunya bersiap untuk melakukan perubahan menuju penurunan suku bunga, meskipun masih diperlukan lebih banyak bukti, setelah inflasi melambat ke level terendah dalam 11 bulan sebesar 2,4 persen pada Juni.
Dukungan dari pemerintah
Pemerintah Korea Selatan (Korsel) berjanji untuk mendukung usaha kecil dan sektor konstruksi yang kesulitan akibat tingginya suku bunga pada paruh kedua 2024.
"Usaha kecil masih berada dalam kondisi sulit. Di tengah tingginya suku bunga, beban bunga mereka meningkat, sementara upah dan biaya sewa juga meningkat," kata Presiden Korsel Yoon Suk Yeol.
Pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah dukungan senilai total 25 triliun won atau USD18 miliar. Dalam agenda kebijakan ekonomi dua tahunannya, Kementerian Keuangan Korsel memperkirakan perekonomian akan tumbuh sebesar 2,6 persen pada 2024, naik dari 2,2 persen pada Januari. Pada 2023, perekonomian tumbuh pada level terendah dalam tiga tahun terakhir yaitu sebesar 1,4 persen.
Pertumbuhan ekonomi akan dipimpin oleh ekspor, khususnya semikonduktor, di tengah meningkatnya permintaan terkait kecerdasan buatan, kata kementerian tersebut. Untuk 2025, mereka memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,2 persen.
"Bagi usaha kecil dan wiraswasta, pemerintah akan memberikan pinjaman kebijakan dengan periode pembayaran yang diperpanjang dan suku bunga yang lebih rendah, sambil mencari langkah-langkah kebijakan untuk menurunkan biaya tetap, seperti sewa dan biaya utilitas," kata kementerian.