Trump: Kamala Harris Capres yang Lebih Buruk Dibanding Biden

Eks presiden Amerika Serikat Donald Trump. (EPA)

Trump: Kamala Harris Capres yang Lebih Buruk Dibanding Biden

Willy Haryono • 30 July 2024 11:32

Florida: Mantan presiden dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menyebut calon lawannya dari Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris, sebagai “kandidat yang lebih buruk" daripada Presiden Joe Biden, yang digantikannya lebih dari sepekan lalu.

"Saya pikir dia (Harris) adalah kandidat terburuk daripada dia (Biden). Dia jauh lebih radikal ke kiri," kata Trump kepada pembawa acara Fox News Laura Ingraham dalam sebuah wawancara pada hari Senin. Ini merupakan wawancara pertama Biden setelah Harris, 59 tahun, menjadi calon presiden dari Partai Demokrat.

Kamala Harris secara resmi mendeklarasikan pencalonannya setelah Presiden Biden yang saat ini masih menjabat mengundurkan diri dari pencalonan untuk masa jabatan kedua pada 20 Juli. Harris diperkirakan akan secara resmi dinyatakan sebagai calon presiden oleh Partai Demokrat bulan depan.

"Saya pikir dia (Harris) sedikit lebih muda. Maksud saya, dia berusia 60 tahun. Saya tidak menyadari dia berusia 60 tahun. Dia berbicara banyak. Tapi permainannya cukup buruk. Dia adalah ratu perbatasan. Dia mencoba berpura-pura tidak melakukannya," kata Trump, merujuk pada isu perbatasan AS yang selama ini dikaitkan dengan Harris.

“Dia mendukung pemotongan dana polisi. Dia mendukung perbatasan terbuka. Dia mendukung siapa saja yang datang. Sekarang saya perhatikan bahwa mereka sebenarnya mengatakan mereka ingin memberikan kekebalan bagi semua orang yang datang ke negara ini, dan mereka ingin memiliki kewarganegaraan,” tuduh Trump menuduh, seraya menegaskan bahwa memberikan kewarganegaraan kepada semua orang akan menghancurkan AS.

“Ini dalam kondisi yang sangat buruk. Negara kita tidak pernah berada dalam posisi seperti ini. Selain itu kita bisa berakhir dalam Perang Dunia III. Kita memiliki 20 juta orang yang datang ke negara ini. Saya akan mengatakan sekarang 20 (juta) mungkin melebihi jumlah itu,” katanya.

Trump mengulangi tuduhannya bahwa Demokrat telah melakukan kudeta terhadap Biden.

“Mereka melakukan kudeta terhadap presiden Amerika Serikat. Mereka mendatanginya dan mengatakan kepadanya 'Anda akan pergi. Anda berada jauh di bawah dalam jajak pendapat'. Tujuh belas poin, saya kira," kata Trump.

"Ini seperti Anda ketika sedang berkelahi dengan seseorang, dan Anda benar-benar menang, lalu mereka memasukkan orang lain. Hal ini pernah terjadi sebelumnya,” tambah dia.

Baca juga:  Tim Kampanye Kamala Harris Kumpulkan Lebih dari Rp3 Triliun dalam Sepekan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)