442 Orang di Tasikmalaya Terjangkit DBD

Ilustrasi. Medcom.id

442 Orang di Tasikmalaya Terjangkit DBD

Media Indonesia • 23 April 2024 20:47

Tasikmalaya: Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, setiap harinya terus mengalami peningkatan sejak Januari hingga April 2024. Peningkatan tersebut tercatat 442 kasus, menyebabkan 15 orang harus mendapatkan perawatan dan satu meninggal serta yang lainnya telah berangsur sembuh.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, mengatakan kasus DBD di wilayahnya masih meningkat seiring pergantian musim el nino ke musim penghujan dan tercatat 42 kasus. Peningkatan tersebut, terjadi karena masih ditemukan tempat perindukan nyamuk aedes aegypi (larva) di rumah dan lingkungan sekitar.

"Kasus DBD yang terjadi sekarang membuat 15 orang harus menjalani perawatan di RSUD Dr Soekardjo dan rumah sakit swasta lainnya. Namun, peningkatan kasus terjadi sejak bulan Januari, Februari Maret dan April tercatat 442 kasus di antaranya satu meninggal," kata Uus di Tasikmalaya, Selasa, 23 April 2024.
 

Baca: Jumlah Penderita DBD Masuk RSUD Ciereng Subang Capai 489 Pasien
 
Dia mengatakan serangan kasus DBD yang terjadi di wilayahnya karena pergantian musim panas ke hujan dan adanya peningkatan jentik nyamuk ditemukan di dalam rumah termasuk pola hidup bersih dan sehat (PHBS) selama ini masyarakat masih tetap abai pada lingkungan sekitar. Penambahan kasus DBD yang terjadi, karena adanya risensi masuknya varian baru BENV 1, 2, 3 dan 4, tapi masih membutuhkan penelitian dilakukan Kemenkes.

"Kasus DBD yang terjadi di Kota Tasikmalaya masih terus terjadi, tapi Dinas Kesehatan telah melakukan berbagai langkah terutama dengan menyiapkan bubuk abate bagi masyarakat secara gratis yang mana semuanya itu sudah didistribusikan ke 22 Puskesmas. Akan tetapi, Dinas Kesehatan juga menyiapkan peralatan fogging tapi kesadaran masyarakat sekarang harus lebih memperhatikan lingkungan supaya jentik nyamuk bisa diberantas," jelasnya.

Menurutnya meningkatnya kasus DBD yang terjadi berbagai upaya masih terus dilakukan terutamanya mengedukasi masyarakat secara masif akan bahayanya gigitan nyamuk aedes aegypty demam berdarah dengue dan mereka supaya segera melaporkan atau mengakses fasilitas kesehatan. Namun, untuk aktivitas yang harus dilakukan masyarakat sekarang ini yakni menguras, menutup dan mengubur (3M) serta pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Masyarakat yang mengalami demam tinggi selama tiga hari tidak turun-turun agar segera periksakan ke Fakes terdekat dan Dinkes juga telah mendistribusikan bubuk abate di setiap puskesmas bisa didapatkannya secara gratis. Akan tetapi, kami meminta agar masyarakat harus rajin membersihkan lingkungan supaya bersih dan tidak ada lagi jentik nyamuk yang tumbuh dewasa termasuk selalu melakukan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik)," ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)