Ikuti Laju Bursa Asia, IHSG Melemah 0,24%

IHSG melemah. Foto: MI.

Ikuti Laju Bursa Asia, IHSG Melemah 0,24%

Arif Wicaksono • 19 October 2023 09:50

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis IHSG dibuka melemah 16,86 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.911,05. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,61 poin atau 0,39 persen ke posisi 921,79.

IHSG mengikuti laju bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 550,50 poin atau 1,72 persen ke 31.491,80, indeks Hang Seng melemah 323,69 poin atau 1,83 persen ke 17.408,82, indeks Shanghai melemah 28,97 poin atau 0,95 persen ke 3.029,74, dan indeks Straits Times melemah 36,06 poin atau 1,15 persen ke 3.100,56.

Investor juga masih menanti langkah Bank Indonesia (BI) pada siang ini akan menentukan suku bunga acuannya BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) yang diperkirakan akan ditahan di level 5,75 persen.

Sebelumnya, bank sentral tersebut melaporkan permintaan kredit baru perbankan pada September 2023 terindikasi meningkat, tercermin pada saldo bersih tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 92,6 persen atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 86,2 persen.

Pembiayaan korporasi pada periode yang sama terindikasi meningkat dengan SBT sebesar 16,1 persen dibandingkan pada Agustus 2023 sebesar 14,7 persen.

Sementara itu, SBT pembiayaan rumah tangga tumbuh 11,5 persen, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 11,9 persen, yang mana lonjakan penyaluran kredit perbankan mencerminkan akselerasi dunia usaha, sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Sentimen dari AS

Bursa saham Amerika Serikat (AS) kompak memerah pada penutupan perdagangan kemarin. Indeks Komposit unggulan AS kompak memerah dengan dipimpin oleh kejatuhan Nasdaq.

Dikutip dari CNBC International, Kamis, 19 Oktober 2023, Indeks Komposit S&P 500 melemah 1,34 persen. Indeks Komposit Nasdaq melemah 1,62 persen. Indeks Komposit Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,98 persen.
 
Kepala Ekonom di Wilmington Trust Luke Tilley memperkirakan The Fed perlu menaikkan suku bunga untuk menemukan tingkat puncak inflasi. The Fed juga perlu mengetahui berapa lama suku bunga harus tetap setinggi ini agar inflasi kembali ke target dua persen

Pernyataanya senada dengan keyakinan Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker awal pekan ini menyebutkan bahwa suku bunga The Fed akan berada lebih tinggi dalam waktu yang panjang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)