Komunikolog Politik Emrus Sihombing.
Siti Yona Hukmana • 22 September 2024 14:10
Jakarta: Komunikolog Politik Emrus Sihombing menilai gerakan pencoblosan semua pasangan calon (paslon) atau gercos Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh pendukung Anies Baswedan tidak mendidik. Gerakan ini muncul setelah eks Gubernur Jakarta itu tak mendapat tiket maju Pilkada Jakarta 2024.
"Nah, kalau dilakukan gerakan coblos semua itu tidak mendidik saya siap berdebat dengan siapa pun," kata Emrus dalam program Crosscheck Medcom.id, Minggu, 22 September 2024.
Emrus mengatakan hak memilih dan tidak memilih itu memang ada dalam demokrasi. Namun, bila datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dan mencoblos semua paslon malah jadi pemborosan.
"Waktunya habis, tenaganya habis, ongkosnya habis lalu dicoblos itu kertas suara semua penuh, jadi pemborosan dan tidak pendidikan politik," tekan dia.
Emrus menyebut bila gerakan mencoblos semua paslon (gercos) adalah bentuk kekecewaan pendukung Anies, artinya batal semua suara yang mereka lakukan. Ketimbang melakukan itu, Emrus menyarankan lebih baik tidak usah datang ke TPShttps://www.metrotvnews.com/tag/2008/pilkada-2024.
"Ngapain habis-habisin kertas suara dicoblos semuanya nggak usah datang saja. Karena itu hak memilih dan tidak memilih," ucapnya.
Baca juga: KPU Resmi Tetapkan 3 Paslon di Pilkada Jakarta |