Ilustrasi Bank Syariah Indonesia. Foto: MI/Ramdani.
Media Indonesia • 7 June 2024 14:27
Jakarta: Ekonom Senior dan Associate Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto menilai penarikan dana oleh Muhammadiyah dari Bank Syariah Indonesia (BSI) tak memberikan dampak signifikan pada kondisi perusahaan. Sebab, pada umumnya bank memiliki rencana cadangan untuk menambal dana yang keluar dari kelolaannya.
"Manajemen BSI pasti sudah memikirkan bagaimana kompensasi dana yang keluar itu. Bisa dari tempat lain, prospek nasabah lain untuk chip in dananya ke BSI," kata Ryan saat dihubungi, dikutip Jumat, 7 Juni 2024.
"Tapi memang secara keseluruhan tidak memengaruhi kesehatan BSI, relatif tidak memberikan tekanan yang serius. Manajemen BSI kita juga tahu itu bukan bankir sembarangan," tambah dia.
Ryan mengatakan, jika dana yang ditarik oleh nasabah atau deposan memiliki angka fantastis, bisa jadi itu akan mendorong kenaikan Loan to Deposit Ratio (LDR). LDR yang naik tinggi mengindikasikan adanya pengetatan likuiditas meski secara umum masih cukup cair.
"Secara umum memang tidak terpengaruh, tetap likuid. Tapi dengan adanya dana keluar ini LDR bisa naik, dan kalau naik kan menandakan likuiditas yang ketat," terangnya.
Baca juga: Wapres Ingin Perbankan Syariah Jadi Urat Nadi Perekonomian |