Biden Labeli Trump sebagai 'Penjahat Terpidana'

Presiden AS Joe Biden. (EPA)

Biden Labeli Trump sebagai 'Penjahat Terpidana'

Medcom • 4 June 2024 19:19

Connecticut: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut eks kepala negara Donald Trump sebagai 'penjahat terpidana' yang mencoba maju lagi sebagai calon presiden di musim pemilihan umum tahun ini. Ucapan ini merupakan bagian dari 'serangan' Biden terhadap rival utamanya menjelang pemilu AS pada November mendatang.

Biden, 81, menggunakan sebutan 'penjahat terpidana' untuk kali pertama sejak Trump divonis bersalah oleh juri New York karena menutupi pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang porno.

"Saudara-saudara, kampanye ini memasuki wilayah yang belum pernah dipetakan," kata Biden dalam sebuah acara di Connecticut, dikutip dari Malay Mail, Selasa, 4 Juni 2024.

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah Amerika, seorang mantan presiden yang merupakan penjahat terpidana, kini mencalonkan diri sebagai presiden," tambahnya.

Biden juga mengatakan tuduhan Trump bahwa pemilu 2020 telah dicurangi merupakan sesuatu yang masih berbahaya hingga saat ini. Menurutnya, ucapan tersebut sama saja seperti menyerang sistem peradilan di Negeri Paman Sam.

Petahana dari Partai Demokrat itu mengatakan Trump yang berhasil ia kalahkan pada pemilu 2020 dapat menimbulkan ancaman yang lebih besar jika meraih masa jabatan kedua tahun ini.

"Sesuatu terjadi pada diri orang ini setelah (pemilu) tahun 2020, dan hal itu benar-benar membuatnya gila," sebut Biden tanpa menyebut nama.

Biden juga mengkritik pernyataan Trump yang mengatakan bahwa jika dirinya masuk penjara, maka itu akan memicu kemarahan para pendukungnya. Menurut Biden, pernyataan tersebut berpotensi menyulut kekerasan politik menjelang pemilu AS pada 5 November 2024.

"Ia mengatakan jika dia kalah, akan terjadi pertumpahan darah di Amerika. Pria macam apa ini?" tanya Biden kepada para pendukungnya.

Sebelumnya, Biden hanya mengatakan "tidak ada satu orang pun di atas hukum" saat mengomentari kasus Trump tanpa menyebutnya sebagai 'penjahat.' (Theresia Vania Somawidjaja)

Baca juga:  Dinyatakan Bersalah, Bagaimana Nasib Pencalonan Trump di Pilpres AS?

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)