Badai Tropis Trami picu kerusakan di Filipina. Foto: Anadolu
Marcheilla Ariesta • 24 October 2024 17:28
Luzon: Badai Tropis Trami menewaskan 26 orang dan memaksa lebih dari 150.000 orang mengungsi dari rumah mereka di Filipina. Badai itu menerjang wilayah Luzon, Filipina.
Trami, menumpahkan hujan lebat hingga deras di pulau utama Luzon yang memicu banjir dan tanah longsor yang meluas.
“Dengan kecepatan angin maksimum 95 km/jam, Badai Trami bergerak ke arah barat melintasi wilayah pegunungan utara Cordillera menuju Laut China Selatan,” kata badan cuaca negara bagian dalam buletin cuaca pukul 11.00 waktu setempat, dilansir dari Gulf Today, Kamis, 24 Oktober 2024.
Badai itu memicu hujan deras hingga lebat, banjir, tanah longsor, dan gelombang badai di beberapa provinsi utara.
Sebagian besar kematian akibat badai selama beberapa hari terakhir disebabkan oleh tenggelam dan tanah longsor di wilayah Bicol bagian tengah, termasuk kota Naga di mana 14 orang dilaporkan tewas pada hari Kamis, kata para pejabat.
Trami menerjang kota Divilacan di timur laut Provinsi Isabela. Kepala bencana kota, Ezikiel Chavez mengatakan, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Pemerintah memerintahkan bisnis dan sekolah yang berada di jalur badai untuk tutup guna mengantisipasi hujan lebat dan banjir.
Lebih dari 163.000 orang berlindung di pusat-pusat evakuasi, kata kantor pertahanan sipil, sebagian besar dari mereka berada di Bicol saat penduduk meninggalkan rumah mereka setelah banjir mencapai setinggi atap rumah-rumah bungalow.
Pengatur penerbangan sipil mengatakan pada Kamis sedikitnya puluhan penerbangan di seluruh negeri telah dibatalkan karena badai tersebut.
Bank sentral membatalkan perdagangan valuta asing dan operasi moneter untuk hari kedua berturut-turut.
Filipina biasanya mencatat rata-rata 20 badai tropis setiap tahun, yang sering mengakibatkan hujan lebat, angin kencang, dan tanah longsor yang mematikan.