ilustrasi medcom.id
Media Indonesia • 11 July 2024 12:16
Manado: Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi akibat aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Laut Filipina yang tersubduksi ke bawah Pulau Mindanao.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun," ucap Daryono.
Diketahui, Kamis, 11 Juli pukul 09.13 WIB wilayah Laut Sulawesi, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 7,0.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 6,13° Lintang Utara ; 123,30° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 371 Km arah Barat Laut Kota Tahuna, Sulawesi Utara pada kedalaman 636 km. Daryono menyatakan, gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Taliabu, Ternate, dan Talaud dengan skala intensitas II-III MMI.
Baca: Gempa 7.0 Magnitudo Guncang Kepulauan Sangihe Sulut |