Ekonomi Malaysia. Foto: Unsplash.
Kuala Lumpur: Malaysia mengatakan pihaknya hampir mencapai kesepakatan dengan Singapura untuk mengembangkan Zona Ekonomi Khusus (KEK) lintas batas pertama di Asia Tenggara, yang diharapkan kedua negara akan menarik investasi baru dan memacu pertumbuhan.
"Kami telah melakukan beberapa kerja keras terakhir,” ujar Menteri Ekonomi Malaysia Rafizi Ramli, yang mewakili Malaysia, dalam pembicaraan bilateral dengan Singapura, dilansir Business Times, Kamis, 11 Juli 2024.
Kedua belah pihak harus bisa menandatangani kesepakatan dan mengungkap zona tersebut pada bulan September. "Susunan geografis zona tersebut hampir selesai," kata Ketua Menteri Johor Onn Hafiz Ghazi pada pengarahan tersebut.
Malaysia dan Singapura menandatangani sebuah memorandum untuk mengembangkan zona ekonomi pada Januari tahun ini, yang bertujuan untuk pergerakan bebas barang dan manusia antara negara bagian Johor yang kaya sumber daya dan Singapura yang memiliki keterbatasan lahan.
Rafizi mengatakan penandatanganan itu akan dilakukan sebelum pertemuan para pemimpin akhir tahun yang dijadwalkan yang melibatkan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong.
"Malaysia menyelesaikan proposalnya pada Mei, dan sedang menunggu Singapura untuk kembali," kata Rafizi.
Siap berikan insentif fiskal
Johor dan Singapura sudah berbagi perbatasan darat tersibuk di dunia. Ratusan ribu warga Malaysia yang tinggal di Johor melakukan perjalanan ke Singapura untuk bekerja setiap hari.
"Malaysia sedang menyusun insentif fiskal bagi perusahaan-perusahaan di KEK, yang akan diumumkan dalam pidato anggaran," kata Rafizi.
Federasi Bisnis Singapura akan mengadakan forum tentang KEK pada Kamis yang ditujukan untuk calon investor, dengan dihadiri oleh Kementerian Perdagangan Singapura.
Onn Hafiz dari Johor sebelumnya telah mengusulkan agar zona ekonomi mencakup wilayah seluas 3.505 km persegi. Hal ini akan menjadikannya lebih besar dari Shenzhen, zona ekonomi khusus yang berbatasan dengan Hong Kong.
Zona Ekonomi Khusus Johor-Singapura akan mencakup 16 sektor ekonomi, termasuk listrik dan elektronik, manufaktur dan kesehatan.
Johor, negara bagian asal Raja Ibrahim Iskandar yang vokal di Malaysia, telah menarik investasi dengan menerima banyak investasi pusat data, termasuk dari Microsoft dan Nvidia, berkat ledakan kecerdasan buatan secara global.