NEWSTICKER

Biden Sebut Pendudukan Israel di Gaza usai Perang Sebuah 'Kesalahan'

Presiden AS Joe Biden. (AP Photo/Manuel Balce Ceneta)

Biden Sebut Pendudukan Israel di Gaza usai Perang Sebuah 'Kesalahan'

Willy Haryono • 8 November 2023 07:52

Washington: Amerika Serikat (AS) menolak mendukung rencana pendudukan Israel terhadap keseluruhan Jalur Gaza saat perang melawan kelompok pejuang Palestina Hamas berakhir suatu saat nanti. Pernyataan disampaikan Presiden AS Joe Biden yang disampaikan kembali oleh Gedung Putih.

Biden yakin "pendudukan kembali Gaza oleh pasukan Israel bukanlah hal yang benar untuk dilakukan," kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, kepada awak media di Washington pada Selasa.

Melansir dari laman Al Jazeera, Rabu, 8 November 2023, komentar tersebut muncul sehari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa negaranya akan mengambil kendali keamanan di Gaza setelah perang.

Israel akan bertanggung jawab atas keamanan untuk "jangka waktu yang tidak terbatas," kata Netanyahu kepada kantor berita ABC News pada Senin lalu.

"Ketika kita tidak mempunyai tanggung jawab keamanan, yang kita alami adalah meletusnya teror Hamas dalam skala yang tidak dapat kita bayangkan," sambungnya.

Kirby mengatakan bahwa "perlu ada serangkaian pembicaraan sehat tentang seperti apa Gaza pasca-konflik, dan seperti apa pemerintahannya nanti."

"Apa yang benar-benar kami sepakati dengan rekan-rekan Israel kami adalah bahwa hal ini tidak akan terlihat seperti apa yang terjadi pada tanggal 6 Oktober," ungkapnya.

Biden sebelumnya mengatakan bahwa Israel menduduki Gaza merupakan sebuah "kesalahan."

Baca juga:  PM Israel Tegaskan Akan Kuasai Sepenuhnya Keamanan Gaza Usai Perang

Tekanan terhadap Hamas

Israel melancarkan serangan udara dan darat terhadap Hamas setelah kelompok pejuang Palestina itu melakukan gempuran kilat mematikan di Israel selatan bulan lalu, menewaskan sekitar 1.400 orang dan menyandera lebih dari 230 lainnya.

Pengeboman Israel di Gaza sebagai pembalasan telah menewaskan setidaknya 10.328 orang, termasuk 4.237 anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Baik Israel maupun Hamas menolak tekanan internasional yang semakin besar untuk melakukan gencatan senjata. Israel mengatakan Hamas harus membebaskan para sandera terlebih dahulu. Sementara Hamas mengatakan mereka tidak akan membebaskan sandera atau menghentikan pertempuran ketika Gaza masih diserang.

Pasukan darat Israel telah memerangi pejuang Hamas di Gaza selama lebih dari seminggu, membelah wilayah tersebut menjadi dua dan mengepung Kota Gaza.

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan bahwa pasukan daratnya "saat ini sedang berada dalam operasi darat di kedalaman Kota Gaza dan memberikan tekanan besar kepada Hamas."

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Willy Haryono)