Harga Emas Tertekan Dipengaruhi Keputusan The Fed

Ilustrasi emas. Foto: Unplash

Harga Emas Tertekan Dipengaruhi Keputusan The Fed

Annisa Ayu Artanti • 19 December 2024 14:21

Jakarta: Harga emas (XAU/USD) berusaha mempertahankan momentum pemulihan dari level terendah satu pekan sebelumnya.
 
Pada Rabu, 18 Desember 2024, pergerakan harga emas cenderung fluktuatif dengan perubahan kecil menjelang pembukaan sesi Eropa.
 
Kondisi pasar yang penuh kehati-hatian ini disebabkan oleh para pelaku pasar yang menunggu keputusan penting kebijakan Federal Open Market Committee (FOMC) dari Federal Reserve (The Fed) yang diumumkan pada dini hari tadi.
 
Menurut Analis Dupoin Indonesia, Andy Nugraha, emas kembali berada dalam tekanan bearish. Hal ini didukung oleh kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average yang menunjukkan dominasi tren penurunan (bearish) pada XAU/USD.
 
Andy memproyeksikan bahwa harga emas hari ini berpotensi turun hingga level USD2.580. Namun, jika terjadi rebound, emas memiliki peluang naik menuju level USD2.616 sebagai target terdekat.
 
"Salah satu faktor utama yang membatasi kenaikan emas adalah spekulasi bahwa Federal Reserve akan mengambil sikap yang kurang dovish," kata Andy dalam keterangan tertulis, Kamis, 19 Desember 2024.
 
Baca juga: 

Harga Emas Antam, UBS, Galeri 24 Stabil Tidak Berubah



Ilustrasi emas. Foto: Freepik
 
Menurutnya, ekspektasi ini telah mendukung kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan menguatkan Dolar AS (USD).
 
Dengan emas yang tidak memberikan imbal hasil, penguatan USD menjadi tekanan tambahan bagi logam mulia ini.
 
Pada Kamis, 19 Desember 2024, harga emas terkoreksi di level USD2.586, konsisten dengan tren bearish yang mendominasi.
 
Namun demikian, risiko geopolitik yang berlarut-larut dapat memberikan dukungan bagi emas sebagai aset safe-haven.
 
Konflik yang berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina, ketegangan di Timur Tengah, serta kekhawatiran perang dagang menjadi faktor yang membatasi penurunan harga emas lebih lanjut.
 
Selain itu, konflik antara kelompok yang didukung Turki dan Kurdi di Suriah serta perkembangan negosiasi antara Israel dan Hamas juga memberikan pengaruh terhadap sentimen pasar.
 

Data sentimen AS

 
Dari sisi data ekonomi, laporan Biro Sensus AS pada hari Selasa menunjukkan bahwa penjualan ritel melonjak 0,7 persen pada bulan November, melampaui ekspektasi pasar sebesar 0,5 persen.
 
Data ini menunjukkan momentum ekonomi AS yang kuat. Meskipun demikian, dampaknya terhadap spekulasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve cenderung kecil.
 
Secara keseluruhan, emas menghadapi tekanan dari berbagai faktor fundamental, termasuk penguatan USD dan kenaikan imbal hasil obligasi AS.
 
Namun, dukungan dari sentimen safe-haven yang dipicu oleh risiko geopolitik dapat membatasi penurunan harga. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)