Ilustrasi. Medcom.id
Media Indonesia • 27 November 2023 10:08
Banjarbaru: Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menggelar apel kesiapsiagaan untuk menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, puting beliung, tanah longsor dan gelombang tinggi (batingsor) di wilayah setempat.
Apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi ini dipimpin Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, di Martapura, Kabupaten Banjar dan diikuti ratusan anggota Satgas bencana dari berbagai unsur seperti BPBD, PMI, TNI-Polri serta relawan bencana.
"Bagaimana kita mengurangi resiko dan dampak bencana di lapangan," kata Sahbirin di lokasi, Senin, 27 November 2023.
Berdasarkan ramalan BMKG puncak musim penghujan akan berlangsung pada Januari 2024 dan awal musim hujan dimulai November 2023.
"Saat ini Kalsel mengalami peralihan musim dan berpotensi terjadi cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang hingga hujan es. Sehingga perlu dilakukan pemetaan wilayah, evaluasi, antisipasi kesiapan dan pendirian posko siaga bencana," jelasnya.
Apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi ini ditandai dengan upacara tapung tawar kendaraan penanganan bencana bantuan BNPB. Pantauan di daerah setempat, cuaca buruk beruapa hujan deras disertai angin kencang terus melanda sejumlah wilayah Kalsel dalam beberapa waktu terakhir.
Kepala BPBD Kalsel, R Suria Fadliansyah, mengatakan pascakarhutla Kalsel dihadapkan pada ancaman bencana hidrometeorologi.
"Bencana angin kencang terjadi di beberapa wilayah dalam beberapa waktu yang menyebabkan kerusakan permukiman dan berbagai fasilitas umum. Hujan juga menyebabkan debit air sungai terus meninggi," ungkap Suria.