Presiden Prabowo Subianto saat membacakan Nota Keuangan. Foto: YouTube.
Jakarta: Presiden Prabowo Subianto menyampaikan Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2026 beserta nota keuangan. Dalam penyampaian ini, Presiden Prabowo membeberkan target ekonomi pemerintah.
"Pertumbuhan ekonomi 2026 ditargetkan mencapai 5,4 persen atau lebih," kata dia dalam Penyampaian RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan di Kompleks DPR, Jumat, 15 Agustus 2025.
Asumsi dasar makro
- Pertumbuhan Ekonomi: 5,4 persen.
- Inflasi: 2,5 persen.
- Suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 Tahun: 6,9 persen.
- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS: Rp16.500 per USD.
- Harga minyak mentah Indonesia (ICP): USD70 per barel.
- Lifting minyak bumi: 610 ribu barel per hari.
- Lifting gas bumi: 984 ribu barel setara minyak per hari.
Target pembangunan
- Tingkat pengangguran terbuka: 4,44-4,96 persen.
- Rasio Gini: 0,377-0,380.
- Tingkat kemiskinan ekstrem: 0-0,5 persen.
- Tingkat kemiskinan: 6,5-7,5 persen.
- Indeks modal manusia: 0,57.
- Indeks kesejahteraan petani: 0,7731.
- Proporsi penciptaan lapangan kerja formal: 37,95 persen.
"Pembahasan RAPBN 2026 dapat dilakukan secara konstrukstif dalam semangat gotong royong demi tercapainya cita-cita Indonesia merdeka, berdaulat, adil, dan makmur," ungkap Presiden Prabowo.