Badan POM Komitmen Awasi Keamanan Pangan Program MBG

Ilustrasi program makan siang bergizi (MBG). Metrotvnews.com/Siti Yona

Badan POM Komitmen Awasi Keamanan Pangan Program MBG

Atalya Puspa • 24 January 2025 18:27

Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) berkomitmen untuk mengawasi keamanan pangan makan bergizi gratis (MBG) sepanjang rantai penyediaannya, mulai dari proses produksi hingga distribusi kepada masyarakat. Program MBG merupakan bagian dari upaya mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.

Kepala BPOM Taruna Ikrar bersama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menandatangani Nota Kesepahaman terkait Sinergitas Program Makan Bergizi Gratis. Penandatanganan ini menandai komitmen kedua lembaga untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah.

"MBG merupakan investasi yang sangat penting bagi masa depan bangsa. Kita wajib mendukung gerakan MBG. Segala apapun, tanpa alasan, BPOM menjadi pendukung utama MBG,” tegasnya, Jumat, 24 Januari 2025. 

Salah satu fokus utama dalam program MBG adalah pemenuhan komposisi gizi yang seimbang. Tiga target lainnya yang menjadi perhatian BGN adalah pemenuhan kalori sesuai dengan tahap pertumbuhan anak, aspek higienis, dan keamanan pangan. Badan POM memiliki peran penting dalam memastikan aspek higienis dan keamanan pangan dalam program ini.

“Badan POM melalui unit pelaksana teknis di daerah akan mengawasi keamanan pangan MBG sepanjang rantai penyediaannya, mulai dari proses produksi, hingga distribusi kepada masyarakat. Nota kesepahaman ini juga mencakup upaya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang terlibat dalam penyediaan pangan bergizi, serta pendampingan bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG),” jelas Taruna.
 

Baca juga: 

Prabowo Teken Inpres Efisiensi APBN dan APBD untuk MBG



Komitmen tersebut berakar pada urgensi pemenuhan kebutuhan gizi yang tepat bagi seluruh anak Indonesia. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen.

Selain itu, sekitar 60,8 persen anak-anak Indonesia mengalami anemia. Dengan kata lain, hanya kurang dari 20 persen anak di Indonesia yang memiliki kecukupan gizi yang sesuai dengan standar kesehatan. 

"Oleh karena itu, program MBG menjadi langkah krusial dalam memastikan pemenuhan gizi yang seimbang bagi anak-anak Indonesia. MBG ini penting sekali karena terkait dengan prognosis demografi Indonesia," ujar Dadan. 

Dengan adanya nota kesepahaman ini, BPOM dan BGN berharap dapat menyusun langkah-langkah strategis bersama dalam mengawal pelaksanaan program MBG. Kerja sama ini diharapkan memberikan kontribusi nyata dalam mencapai tujuan Indonesia Emas 2045. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)