USAID dikabarkan akan dibekukan oleh Pemerintahan Donald Trump. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 7 February 2025 10:18
Paris: Laporan terbaru dari Reporters Without Borders (RSF) mengungkap bahwa Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) telah mendanai 6.200 jurnalis, 707 media independen, serta 279 LSM yang berfokus pada media di lebih dari 30 negara sepanjang tahun 2023. Pendanaan ini bertujuan untuk memperkuat kebebasan pers dan mendukung media yang beroperasi dalam kondisi represif.
Melansir dari Anadolu Agency, Jumat 7 Februari 2025, USAID mengalokasikan dana sebesar USD268,4 juta dalam anggaran bantuan luar negeri AS tahun 2025 untuk memastikan aliran informasi yang bebas dan memperkuat media independen. Informasi ini sebelumnya dipublikasikan dalam sebuah lembar fakta resmi, namun kini telah dihapus.
“Bantuan ini digunakan untuk memberikan pelatihan serta dukungan bagi berbagai organisasi media, baik yang berskala besar maupun kecil, termasuk mereka yang menghadapi tekanan politik yang kuat,” sebut laporan RSF.
“USAID juga menjadi penyandang dana utama bagi media independen di Ukraina, di mana sembilan dari sepuluh media bergantung pada subsidi internasional,” imbuh laporan itu.
Perang yang berkepanjangan telah melemahkan ekosistem media independen di negara tersebut, dan RSF memperkirakan bahwa Ukraina membutuhkan dana sebesar USD96 juta dalam kurun waktu tiga tahun guna membangun kembali sektor media yang bebas dan independen.
Namun, keputusan Presiden AS Donald Trump untuk membekukan miliaran dolar dana bantuan global, termasuk untuk sektor media, telah menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian di kalangan organisasi yang terdampak. Beberapa media di Ukraina telah mengumumkan penghentian operasional akibat ketidakpastian pendanaan dan tengah mencari sumber alternatif untuk bertahan.
RSF memperingatkan bahwa tanpa dukungan keuangan yang berkelanjutan, media independen dapat bergantung pada sumber pendanaan lain yang mungkin mengancam independensi editorial mereka.
Organisasi ini mengecam pembekuan dana bantuan, menyebutnya sebagai keputusan yang membawa jurnalis, media, dan LSM ke dalam situasi yang penuh ketidakpastian. RSF menyerukan kepada komunitas internasional, baik dari sektor publik maupun swasta, untuk berkomitmen dalam menjaga keberlanjutan media independen di seluruh dunia.
(Muhammad Reyhansyah)