Isu Kesehatan Mental Perempuan dan Anak Sering Terabaikan

Wamen PPPA Veronica Tan. Medcom/Fachri

Isu Kesehatan Mental Perempuan dan Anak Sering Terabaikan

M. Iqbal Al Machmudi • 9 February 2025 17:13

Jakarta: Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan, mengatakan kesehatan mental masih menjadi isu yang sering terabaikan. Banyak masyarakat yang masih menghadapi keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan mental.

Menurut dia, pemerintah perlu memperkuat layanan kesehatan jiwa di tingkat komunitas. Caranya dengan membangun pusat konseling dan penyuluhan yang dapat menjangkau kelompok rentan, termasuk perempuan dan anak-anak. 

Data dari Badan Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) menunjukkan masalah kesehatan reproduksi juga menjadi penyebab utama kesehatan yang buruk dan kematian bagi perempuan usia subur. Khususnya, di negara berkembang, termasuk Indonesia.

"Dalam upaya mewujudkan sistem kesehatan yang lebih inklusif dan berperspektif gender, pemerintah perlu memperkuat ketahanan pangan sebagai bagian dari strategi kesehatan," kata Veronica, Minggu, 9 Februari 2025.

Perempuan memiliki peran besar dalam pengelolaan dan produksi pangan, sehingga kebijakan ketahanan pangan harus melibatkan mereka secara aktif. Selain itu, penting untuk melakukan analisis kebijakan kesehatan guna mengidentifikasi dan mengatasi kesenjangan gender dalam layanan kesehatan, khususnya dalam isu kesehatan reproduksi, kesehatan ibu dan anak, serta kekerasan berbasis gender.

"Ke depan, pemerintah juga harus memastikan adanya standar layanan kesehatan yang berkualitas, setara, dan terjangkau bagi semua kelompok masyarakat, termasuk penyandang disabilitas," ujar dia.

Selain itu, pengembangan sistem pelaporan kesehatan yang memungkinkan perempuan untuk melaporkan isu-isu kesehatan secara aman juga menjadi langkah penting dalam mencegah stigma dan diskriminasi.

"Dengan adanya data kesehatan yang terpilah berdasarkan gender, pemerintah dapat merancang kebijakan yang lebih tepat sasaran dan berkeadilan dalam memastikan akses kesehatan universal bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar dia.
 

Baca Juga: 

Lestari Moerdijat Ingin Penanganan Segera Isu Krusial Perempuan dan Anak


Sementara itu, Mantan Menteri Kesehatan Prof Nila Moeloek menyoroti pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental. Dia mengungkapkan kondisi kesehatan mental masyarakat, terutama anak-anak, menjadi perhatian serius. 

"Tantangan dalam dunia pendidikan yang berkaitan dengan kesehatan. Ia mengungkapkan bahwa rata-rata IQ masyarakat Indonesia yang masih rendah menjadi hambatan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan," ungkap Nila.

Oleh karena itu, peningkatan kualitas tenaga pengajar sangat penting. Dia mengusulkan sekolah-sekolah memiliki guru yang benar-benar berkualitas untuk membentuk generasi yang lebih sehat dan cerdas.

Pentingnya penerapan prinsip Pancasila dalam sistem kesehatan Indonesia. Kesehatan bukan hanya kebutuhan dasar, tetapi juga bagian dari amanah Pancasila yang menekankan kesejahteraan dan keadilan sosial. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat harus berkomitmen dalam memastikan akses kesehatan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Dengan kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, diharapkan Indonesia dapat mencapai sistem kesehatan yang lebih baik dan berkeadilan," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)