Mantan Presiden Uruguay yang Dikenal Sederhana Jose Mujica Wafat di Usia 89 Tahun

Mantan Presiden Uruguay Jose Mujica wafat di usia 89 tahun. Foto: Anadolu

Mantan Presiden Uruguay yang Dikenal Sederhana Jose Mujica Wafat di Usia 89 Tahun

Fajar Nugraha • 14 May 2025 09:51

Montevideo: Mantan Presiden Uruguay Jose ‘Pepe’ Mujica, yang dikenal karena gaya hidupnya yang sederhana dan pemerintahannya yang progresif secara sosial, meninggal pada usia 89 tahun.

Mujica telah didiagnosis menderita kanker dan telah memasuki fase terminal penyakitnya dalam beberapa minggu terakhir. Kematiannya diumumkan pada Selasa 13 Mei 2025 oleh Presiden Uruguay Yamandu Orsi.

"Dengan rasa duka yang mendalam, kami mengumumkan bahwa kawan kami Pepe Mujica telah meninggal," kata Orsi di X, seperti dikutip Anadolu, Rabu 14 Mei 2025.

"Presiden, aktivis, tokoh pembimbing, dan penggerak. Kami akan merindukanmu, orang tua terkasih. Terima kasih atas semua yang telah kau ajarkan kepada kami dan atas cintamu yang mendalam kepada rakyatmu,” ucap Orsi.

Lahir pada 20 Mei 1935, Mujica mendirikan Movimiento de Liberacion Nacional-Tupamaros (MLN-T) pada tahun 1960-an, sebuah kelompok gerilya perkotaan yang dipengaruhi oleh revolusi Kuba.

Ditangkap pada tahun 1970, ia melarikan diri dan kemudian ditangkap pada  1972 dan tetap dipenjara hingga tahun 1985. Mujica menjalani 13 tahun di penjara, di mana ia disiksa dan bertahan hidup dalam kondisi yang tidak manusiawi, termasuk periode isolasi yang panjang di bunker atau kandang. Ia dibebaskan berdasarkan amnesti yang diberikan pada tahun 1985 bertepatan dengan berakhirnya rezim militer Uruguay.

Sebelum menjadi presiden, Mujica menjabat sebagai wakil dan senator, dan pada 2005, ia diangkat menjadi Menteri Peternakan, Pertanian, dan Perikanan dalam pemerintahan pertama Frente Amplio, koalisi kiri Uruguay.

Selama masa jabatan presidennya dari 2010 hingga 2015, ekonomi Uruguay mencapai tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 5,4%, tingkat kemiskinan menurun, dan pengangguran tetap rendah. Setelah meninggalkan jabatannya, Mujica menikmati tingkat popularitas domestik yang tinggi, mendekati 70% di negara kecil berpenduduk lebih dari 3 juta orang itu.

Di luar perbatasan Uruguay, 'Pepe' Mujica memperoleh pengakuan internasional yang signifikan, menjadi lambang kepemimpinan yang tidak konvensional dan kerendahan hati.

Ia terkenal secara global bukan hanya karena masa lalunya sebagai pejuang gerilya atau karena kebijakan progresifnya, yang mencakup legalisasi aborsi, mariyuana, dan pernikahan sesama jenis, serta pemukiman kembali pengungsi perang dari Afghanistan, tetapi juga dikenal karena gaya hidupnya yang sangat sederhana dan kritiknya yang tajam terhadap konsumerisme dan ketidaksetaraan global.

Selama masa jabatan kepresidenannya, ia terkenal karena memilih untuk tidak tinggal di rumah kepresidenan, melanggar tradisi pendahulunya. Sebaliknya, ia tetap tinggal bersama istrinya, Lucía Topolansky -,seorang politisi dan mantan anggota gerilya,- di rumah sederhana mereka di pinggiran Montevideo.

Dikenal karena pakaiannya yang informal dan pengawalan yang minim, Mujica terus mengendarai Volkswagen Beetle 1987 berwarna biru langit dan menyumbangkan sebagian besar gajinya sebagai presiden untuk kegiatan amal yang memberi manfaat bagi orang miskin dan pengusaha kecil.

Meninggalnya Mujica disambut dengan penghormatan dan belasungkawa yang meluas dari seluruh Uruguay dan masyarakat internasional.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)