Bela Putra Mahkota Saudi soal Khashoggi, Trump: Dia Tak Tahu Apa-Apa

Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman. (Anadolu Agency)

Bela Putra Mahkota Saudi soal Khashoggi, Trump: Dia Tak Tahu Apa-Apa

Willy Haryono • 19 November 2025 08:27

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) “tidak mengetahui apa pun” tentang pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018, saat ia menyambut penguasa de facto kerajaan tersebut di Gedung Putih.

Pernyataan Trump tampak bertentangan dengan temuan intelijen AS pada 2021 yang menyimpulkan bahwa putra mahkota menyetujui operasi yang berujung pada kematian Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada 2018.

MBS, yang membantah melakukan kesalahan, mengatakan di Gedung Putih bahwa Saudi “sudah melakukan semua langkah yang tepat” untuk menyelidiki kematian Khashoggi, yang ia sebut sebagai “peristiwa menyakitkan”.

Kunjungan itu merupakan yang pertama ke AS sejak pembunuhan tersebut, yang sempat mengguncang hubungan AS–Saudi.

Di Oval Office pada Selasa, Trump menanggapi seorang jurnalis yang menanyakan soal pembunuhan tersebut. “Anda menyebut seseorang yang sangat kontroversial,” kata Presiden AS itu.

“Banyak orang tidak menyukai pria itu. Suka atau tidak suka, hal-hal bisa terjadi.”

“Tapi dia (Putra Mahkota) tidak tahu apa-apa soal itu. Anda tidak perlu mempermalukan tamu kami," ungkap Trump, dikutip dari BBC, Rabu, 19 November 2025.

Putra mahkota kembali menegaskan bahwa Saudi “telah melakukan semua langkah yang benar” dalam penyelidikan, dan menyebut pembunuhan itu sebagai “kesalahan besar”.

Laporan intelijen AS yang dipublikasikan pada 2021, di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, menyatakan bahwa putra mahkota menyetujui rencana untuk “menangkap atau membunuh” Khashoggi di Istanbul. Pada masa jabatan Trump sebelumnya, Gedung Putih menolak merilis laporan tersebut.

Meski sejumlah pejabat Saudi dikenai sanksi setelah pembunuhan itu, tidak ada yang secara langsung menargetkan putra mahkota. Saudi saat itu menolak laporan tersebut sebagai “negatif, palsu, dan tidak dapat diterima."

Pembunuhan Jamal Khashoggi

Pada Selasa, istri Khashoggi, Hanan Elatr Khashoggi, menyerukan putra mahkota untuk meminta maaf atas pembunuhan suaminya, yang ia sebut “tidak memiliki pembenaran."

“Putra Mahkota bilang dia menyesal, maka dia harus menemui saya, meminta maaf, dan memberi kompensasi atas pembunuhan suami saya @JKhashoggi,” tulisnya di X. Ia kini tinggal di wilayah Washington DC dengan status suaka politik di AS.

Pertemuan antara Trump dan Mohammed bin Salman pada Selasa diperkirakan mencakup pembahasan kerja sama energi nuklir sipil, kecerdasan buatan, serta investasi Saudi di AS yang disebut putra mahkota meningkat menjadi US$1 triliun dari US$600 miliar yang dijanjikan awal tahun ini.

Sejalan dengan pernyataan Trump, putra mahkota menyebut AS sebagai “negara terpanas di dunia” dan memuji presiden AS itu karena menciptakan “peluang jangka panjang”.

Keduanya juga membahas potensi penjualan pesawat tempur canggih F-35 kepada Saudi. Trump mengatakan bahwa meski izin ekspor masih diproses, ia memperkirakan akan ada kesepakatan dengan Lockheed Martin.

Rencana penjualan itu memicu kekhawatiran sejumlah pejabat Israel, yang menilai langkah tersebut dapat mengurangi “keunggulan militer kualitatif” negara itu di Timur Tengah—yang hingga kini menjadi satu-satunya negara di kawasan yang mengoperasikan F-35.

Trump mengatakan model F-35 untuk Saudi akan “secara umum serupa” dengan yang dimiliki Israel.

“Saudi adalah sekutu hebat, dan Israel adalah sekutu hebat,” kata Trump. “Saya tahu mereka ingin Anda mendapatkan pesawat dengan kaliber lebih rendah.

“Tapi menurut saya, keduanya berada pada level yang seharusnya mendapatkan kelas tertinggi.”

Kunjungan putra mahkota ke Washington berlanjut dengan jamuan makan malam pada Selasa malam, disusul forum investasi pada Rabu. Pesepak bola Portugal Cristiano Ronaldo, yang bermain di liga profesional Saudi, juga dijadwalkan hadir di Gedung Putih.

Presiden Biden tidak menjamu putra mahkota tersebut dan sebelumnya bersumpah menjadikan Saudi “pariah” atas catatan HAM-nya. Namun pada 2022, Biden mengunjungi Saudi untuk membahas sejumlah isu lainnya.

Baca juga:  Trump Tak Puas dengan Penjelasan Saudi soal Kematian Khashoggi

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)