Cuaca buruk yang melanda Vietnam memicu terjadinya banjir. Foto: VNA
Fajar Nugraha • 20 November 2025 14:15
Hanoi: Korban tewas akibat banjir besar di Vietnam tengah meningkat menjadi 16 orang hingga Kamis, 20 November 2025, setelah hujan deras berhari-hari membuat ribuan rumah terendam. Pihak berwenang masih mencari lima orang yang hilang di sejumlah wilayah yang paling terdampak.
Hujan tanpa henti mengguyur wilayah selatan dan tengah sejak akhir Oktober, memicu banjir luas di kawasan wisata pesisir serta daerah pegunungan. Lebih dari 43 ribu rumah terendam, sementara beberapa jalan utama tertutup karena longsor. Pemerintah menyebut situasi memburuk sejak akhir pekan lalu akibat curah hujan ekstrem.
Tim penyelamat bekerja sepanjang Rabu dan Kamis menggunakan perahu untuk mengevakuasi warga di Gia Lai dan Dak Lak. Mereka membuka jendela paksa dan memecah atap rumah untuk menolong warga yang terjebak air setinggi dada. Di kota pesisir Nha Trang, blok perumahan terendam dan ratusan mobil terlihat tenggelam, menurut foto yang dirilis Agence France-Presse (AFP).
Di daerah dataran tinggi sekitar Da Lat, longsor mematikan terjadi di banyak titik. Beberapa lokasi mencatat curah hujan hingga 600 mm sejak akhir pekan. Hingga Kamis pagi, 20 November 2025, ketinggian air di Sungai Ba di Dak Lak melampaui rekor tahun 1993, sementara Sungai Cai di provinsi Khanh Hoa juga mencapai level tertinggi baru.
“Hujan lebat memperparah kondisi air yang sudah tinggi,” ucap Hoang Phuc Lam dari Pusat Meteorologi Nasional, dikutip dari media Channel News Asia, Kamis, 20 November 2025.
Bencana hidrometeorologi terus melanda Vietnam sepanjang tahun. Dari Januari–Oktober, 279 orang dilaporkan tewas atau hilang akibat bencana alam, dengan kerugian lebih dari USD2 miliar. Para ahli memperingatkan bahwa perubahan iklim meningkatkan frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem di kawasan Asia Tenggara.
(Keysa Qanita)