Waspada 10 Titik Rawan Lelah Pemudik di Jatim, Tol Paling Berisiko

Dirlantas Polda Jatim, Kombes Komarudin, saat meninjau Pos Pelayanan Idulfitri 2025 Polres Malang, Kamis 27 Maret 2025. Metrotvnews.com/Daviq Umar Al Faruq

Waspada 10 Titik Rawan Lelah Pemudik di Jatim, Tol Paling Berisiko

Daviq Umar Al Faruq • 27 March 2025 18:27

Malang: Polda Jatim memetakan ada 10 titik lelah di wilayah Jawa Timur selama arus mudik Lebaran 2025. Wilayah yang diprediksi mengalami kepadatan lalu lintas tinggi dan berpotensi menyebabkan kelelahan bagi tersebut tersebar di jalan tol, jalan arteri Pantura (Pantai Utara), jalan arteri tengah dan jalan arteri selatan. 

"Ada 10 titik lelah, tiga di antaranya itu ada di tol," kata Dirlantas Polda Jatim, Kombes Komarudin, saat meninjau Pos Pelayanan Idulfitri 2025 Polres Malang, Kamis 27 Maret 2025.

Ada tiga titik lelah di jalan tol. Ketiganya yakni ruas tol Semarang-Surabaya Rest Area Ngawi KM 575 A/B, ruas tol Probolinggo-Ngawi Rest Area Mojokerto KM 725A / 726B, dan ruas tol Pasuruan-Probolinggo Rest Area Probolinggo KM 819.

Selanjutnya ada tiga titik lelah di jalan arteri Pantura. Antara lain di kawasan Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan; Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan; dan Kecamatan Bungatan Pasir Putih, Kabupaten Situbondo.

Lalu ada dua titik lelah di jalan arteri tengah. Antara lain di kawasan Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun; dan Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo.

Terakhir ada dua titik lelah di jalan arteri selatan. Antara lain di kawasan Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung; dan Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.

"Kalau di Pantura ataupun arteri ini tidak terlalu berisiko. Karena kan memang dimana saja dia bisa berhenti, yang rawan itu di tol," bebernya.

Oleh karena itu, Komarudin mengimbau kepada seluruh pemudik untuk mengutamakan keselamatan selama perjalanan mudik Lebaran. Pemudik diminta memastikan kendaraan dalam kondisi prima dan laik jalan.

"Himbauan kami tentunya pastikan kendaraan dalam kondisi siap pakai, laik jalan, terutama kendaraan-kendaraan angkutan umum, tentu harus melalui uji KIR dan sebagainya," ujarnya.

Komarudin menambahkan, para pengendara pun diminta menjaga kondisi fisiknya masing-masing. Sebab faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas adalah human error atau kesalahan manusia.

"Ada empat faktor kecelakaan dan yang paling dominan adalah human error, kelalaian ataupun kesalahan dari manusia. Ketika infrastrukturnya bagus, kemudian kendaraannya bagus, cuaca juga ada faktor yang terkadang mempengaruhi, tapi human error menjadi penentu," tegasnya.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Al Abrar)