Bos Konstruksi Thailand Serahkan Diri atas Runtuhnya Gedung saat Gempa Bangkok

Puing bangunan yang roboh di Bangkok akibat guncangan gempa Myanmar. Foto: CNN

Bos Konstruksi Thailand Serahkan Diri atas Runtuhnya Gedung saat Gempa Bangkok

Fajar Nugraha • 16 May 2025 19:30

Bangkok: Presiden perusahaan konstruksi besar Thailand, Premchai Karnasuta, bersama 16 orang lainnya, menyerahkan diri kepada polisi pada Jumat 16 Mei 2025 terkait dakwaan kelalaian profesional yang menyebabkan runtuhnya gedung bertingkat di Bangkok saat gempa bumi pada 28 Maret lalu.

Premchai, yang mengepalai Italian-Thai Development Co, kontraktor utama proyek pembangunan gedung tersebut, termasuk di antara 17 tersangka yang dikenakan dakwaan kelalaian yang mengakibatkan kematian, ujar Wakil Kepala Polisi Bangkok, Noppasin Poonsawat, dalam konferensi pers.

“Bukti dan kesaksian dari para ahli menunjukkan bahwa rancangan bangunan tidak memenuhi standar dan kode konstruksi,” jelas Noppasin, seperti dikutip Channel News Asia, Jumat 16 Mei 2025.

Gedung yang dimaksud merupakan kantor baru untuk State Audit Office Thailand dan menjadi satu-satunya bangunan di negara itu yang runtuh akibat gempa, meskipun pusat gempa berada di Myanmar.

Sebanyak 92 orang ditemukan tewas di antara puing-puing bangunan yang masih dalam tahap konstruksi. Sejumlah korban lainnya masih dinyatakan hilang.

Investigasi awal menunjukkan bahwa proyek tersebut mengalami cacat struktural pada poros lift utama, serta penggunaan beton dan baja yang tidak memenuhi standar. Harian Bangkok Post melaporkan adanya kecurigaan dokumen proyek yang tidak sesuai, yang mengindikasikan kelalaian sistemik sejak tahap perencanaan.

Laporan media lokal juga menyoroti keterlibatan mitra usaha patungan dari Tiongkok, China Railway No. 10, yang dikenal memiliki proyek di berbagai negara. Keterlibatan mereka dalam proyek ini kini juga menjadi sorotan.

Sementara itu, 15 dari 17 tersangka hadir di kantor polisi pada Jumat pagi, sedangkan dua lainnya dijadwalkan menyerahkan diri di hari yang sama. Semua tersangka membantah tuduhan yang dilayangkan kepada mereka.

Surat perintah penangkapan terhadap para tersangka dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Thailand pada Kamis (15/5). Pihak kepolisian menyatakan bahwa proses penyidikan akan dilanjutkan secara intensif untuk menentukan tanggung jawab individual masing-masing pihak yang terlibat.

(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)