Guru Besar sekaligus Dosen Binus Bandung, Prof. Nugroho Gunawan, menunjukan Nubehave, aplikasi pendeteksi bakat karya mahasiswa.
Roni Kurniawan • 25 April 2025 12:44
Bandung: Dosen dan mahasiswa dari perguruan tinggi swasta (PTS) Binus University Bandung berhasil menciptakan aplikasi untuk mendeteksi bakat seseorang. Aplikasi yang diberi nama Nubehave itu telah bisa digunakan masyarakat untuk mengetahui potensi bakat.
Menurut Guru Besar sekaligus Dosen Binus Bandung, Prof. Nugroho Gunawan, aplikasi tersebut hadir sebagai bentuk kepedulian melalui karya dalam meningkatkan inovasi dan krearivitas para mahasiswa. Bahkan aplikasi tersebut pun bisa menjadi pecut bagi seseorang untuk menggali bakat.
"Ini sebenarnya karya-karya anak-anak. Jadi saya sebagai tugas seorang dosen itu hanya terus mengembangkan anak didik kita. Potensi-potensi mereka, saya ajak mereka untuk mencoba mempelajari apa-apa yang bisa kita pelajari. Nah, hakikatnya kita akan mencoba melihat potensi setiap individu," ujar Nugroho di Binus Bandung, Jalan Pasirkaliki, Kamis, 24 April 2025.
Ia menuturkan, Bandung yang merupakan kota kreativ dan inovasi, menjadi tantangan bagi Binus untuk turut berkontribusi. Bahkan membutuhkan waktu hingga tiga tahun untuk menghadirkan aplikasi tersebut hingga akhirnya saat ini bisa digunakan oleh masyarakat.
"Ini kurang lebih sekitar 3 tahun. Saya yang membuat materinya bersama dosen-dosen yang lain, dan para mahasiswa ini yang menerjemahkannya hingga menjadi sebuah aplikasi. Untuk sekarang sudah bisa download di Google Playstore, hanya untuk Android," bebernya.
Dalam aplikaso tersebut, nanti akan muncul skor setelah pengguna menjawab sekitar 18 pertanyaan pilihan ganda. Selain itu, terdapat pesan bagi sipengguna setelah mendapatkan skor hasil dari menjawab 18 pertanyaan tersebut.
"Nanti muncul skornya dan juga ada pesan hasil dari skor tersebut. Pesan tersebut sebagai masukan agar kita lebih giat terutama untuk bisa mencapai tujuan yang diinginkan," sahutnya.
Karya tersebut pun diakuinya, sebagai salah satu tantangan dimasa perkembangan teknologi saat ini. Terlebih teknologi Artificial intelligence atau AI, sudah menjamur ke berbagai aspek kebutuhan.
"AI ini menjadi tantangan besar, dan itu kita anggap sebagai pelengkap. Tentu kreativitas mahasiswa tetap harus diasah dan dikembangkan, karena mereka memiliki pengalaman langsung untuk mengetahui kebutuhan masyarakat saat melakukan magang," tandasnya.