AFPC 2025 Disiapkan Jadi Forum Bersejarah ASEAN yang Lebih Inklusif

FPCI akan menggelar ASEAN for the People Conference (AFPC). Foto: Metrotvnews.com

AFPC 2025 Disiapkan Jadi Forum Bersejarah ASEAN yang Lebih Inklusif

Muhammad Reyhansyah • 30 September 2025 20:15

Jakarta: Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) akan menggelar ASEAN for the People Conference (AFPC) 2025 pada 4–5 Oktober di Jakarta, menghadirkan ribuan peserta lintas sektor dan ratusan organisasi masyarakat sipil se-Asia Tenggara. Forum ini disebut sebagai momentum bersejarah yang menandai pergeseran ASEAN menjadi lebih berorientasi pada masyarakat.

Pendiri dan Ketua FPCI Dino Patti Djalal menegaskan, AFPC merupakan terobosan baru yang berbeda dari forum-forum ASEAN sebelumnya.

“Dimensi bersejarahnya ada di sini. Ini forum pertama yang benar-benar menghadirkan masyarakat ASEAN lintas bidang, bukan hanya pejabat pemerintah,” ujar Dino dalam jumpa media di Jakarta, Selasa, 30 September 2025.

Menurut Dino, ASEAN kerap dipersepsikan elitis dan jauh dari masyarakat. Padahal, perdagangan intra-ASEAN stagnan, interaksi masyarakat rendah, dan integrasi di tingkat akar rumput belum terbangun kuat.

“Kalau ASEAN mau relevan, harus lebih dekat dengan rakyatnya. Konferensi ini dimaksudkan untuk menjembatani jarak itu,” katanya.

Shamsul Iskandar Mohd Akin, Senior Political Secretary untuk PM Malaysia, menambahkan bahwa AFPC relevan dengan penyusunan Visi ASEAN 2045. Menurutnya, masyarakat sipil dan generasi muda harus ditempatkan sebagai mitra sejajar.

“Civil society bukan oposisi. Mereka adalah mitra yang membantu memperkuat legitimasi ASEAN. Youth affairs juga harus jadi prioritas, karena masa depan kawasan ada di tangan generasi muda,” ujar Shamsul Iskandar.

Tak hanya menyoroti agenda besar, para pembicara juga menekankan pentingnya peran masyarakat sipil dan pemuda sebagai tulang punggung ASEAN baru. Dino menilai perdamaian dan integrasi di Asia Tenggara tidak mungkin tercapai hanya melalui meja perundingan.

“Perdamaian itu tidak cukup dibicarakan antar pemerintah, tapi harus hidup di hati masyarakat. Kalau rakyat tidak merasa bagian dari ASEAN, maka ASEAN akan terus dianggap elitis,” kata Shamsul Iskandar.

Shamsul Iskandar menekankan bahwa suara masyarakat sipil perlu diintegrasikan ke dalam agenda Visi ASEAN 2045.

“Kita tidak boleh melihat civil society sebagai pengganggu, tetapi sebagai partner. Dan youth affairs harus diletakkan di pusat agenda, karena inilah cara kita menjaga ASEAN tetap relevan bagi generasi berikutnya,” ujar Shamsul Iskandar.

AFPC 2025 akan berlangsung di The Sultan Hotel, Jakarta, dengan mengundang Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

Acara ini juga akan dihadiri 5.000 hingga 8.000 peserta, termasuk organisasi masyarakat sipil, akademisi, pengusaha, jurnalis, komunitas seni, hingga pemuda. Isu yang dibahas melampaui ranah politik dan keamanan tradisional, mencakup kecerdasan buatan, perubahan iklim, kesehatan, pendidikan, toleransi, hingga kebudayaan.

Dengan cakupan tema yang luas dan partisipasi lintas sektor, AFPC 2025 dipandang sebagai wadah baru yang akan mengubah wajah ASEAN dari state-centric menjadi lebih people-centered. Forum ini diharapkan mampu memperkuat legitimasi dan keberlanjutan ASEAN, sekaligus memberi ruang bagi rakyat untuk benar-benar merasa memiliki ASEAN.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)