Chile menggelar pemilu presiden dan legislatif pada Minggu, 16 November 2025. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 16 November 2025 19:01
Santiago: Warga Chile beramai-ramai memberikan suara mereka dalam pemilu legislatif dan presiden yang sangat terpolarisasi pada Minggu, 16 November 2025, yang kini mengerucut menjadi pertarungan antara kubu kiri dan kanan ekstrem.
Dengan tidak ada kandidat yang diperkirakan meraih mayoritas suara, pemilu presiden Chile hampir pasti menuju putaran kedua pada 14 Desember mendatang.
Mengutip dari Anadolu Agency, delapan kandidat bersaing memperebutkan kursi kepresidenan, namun pertarungan untuk Palacio de la Moneda terutama terjadi antara kandidat kiri dari koalisi pemerintah dan pemimpin oposisi ultra-konservatif.
Jeannette Jara dari Partai Komunis, mantan Menteri Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Sosial berusia 51 tahun di bawah pemerintahan Presiden Gabriel Boric, menjadi kandidat koalisi berkuasa Unity for Chile. Ia memimpin jajak pendapat dengan dukungan sekitar 25–30 persen, menurut survei besar seperti Cadem dan Activa.
Jose Antonio Kast, pendiri Partai Republik yang berhaluan kanan jauh dan pernah kalah dari Boric pada putaran kedua pemilu 2021, berada di posisi kedua dengan sekitar 15–20 persen dukungan.
Suara kelompok kanan masih terpecah, sehingga tidak ada satu kandidat pun yang mampu mengonsolidasikan dukungan cukup untuk menang di putaran pertama.
Johannes Kaiser dari National Libertarian Party, seorang deputi dan YouTuber berhaluan kanan jauh, meraih dukungan signifikan terutama di kalangan pemilih muda konservatif. Ia diperkirakan memperoleh 10–14 persen dukungan.
Evelyn Matthei dari Independent Democratic Union mewakili kubu kanan tradisional Chile. Ia adalah mantan Menteri Tenaga Kerja di bawah pemerintahan Presiden Sebastián Piñera dan sedang mencatatkan elektabilitas kuat, berkisar antara 11–14 persen.
Pemilu ini menjadi pertama kalinya pemungutan suara bersifat wajib bagi seluruh warga yang memenuhi syarat, sehingga diperkirakan partisipasi akan jauh lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sekitar 15,7 juta warga berhak memilih.
Pemungutan suara berlangsung di tengah meningkatnya kekhawatiran publik terkait isu domestik, dengan kejahatan dan imigrasi menjadi dua persoalan utama yang konsisten mendominasi survei opini publik.
Selain pemilihan presiden, warga juga akan memilih seluruh anggota Kamar Deputi dan setengah anggota Senat dalam pemilu legislatif yang digelar bersamaan.
Tempat pemungutan suara akan dibuka pukul 08.00 hingga 18.00 waktu setempat (13.00–23.00 GMT). Presiden baru dijadwalkan mulai menjabat pada 11 Maret 2026.
Baca juga: Presiden Chile akan Larang Impor dari Israel