Haji. (Fadi El Binni/Al Jazeera)
Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia telah mengonfirmasi bahwa pada musim haji tahun ini, Arab Saudi tidak menerbitkan visa Haji Furoda. Hal ini disampaikan Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Nur Alya Fitra, yang mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap penipuan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan program Furoda.
"Pemerintah Arab Saudi tidak mengeluarkan visa mujamalah tahun ini," ujar Nur Alya, Jakarta, Selasa, 28 Mei 2025.
Meskipun demikian, penting untuk memahami apa itu Haji Furoda, bagaimana mekanismenya, serta keunggulan dan tantangannya.
Apa Itu Haji Furoda?
Melansir Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Haji Furoda adalah program haji yang diatur langsung oleh pemerintah Arab Saudi melalui undangan khusus di luar kuota resmi tiap negara. Visa yang digunakan disebut "visa mujamalah" atau visa undangan. Karena tidak melalui sistem kuota nasional, program ini memungkinkan jamaah berhaji tanpa menunggu antrean yang panjang.
Keunggulan utama Haji Furoda antara lain:
- Tanpa antrean panjang: Jamaah dapat berangkat haji segera tanpa harus menunggu bertahun-tahun seperti pada kuota reguler.
- Fasilitas lebih baik: Layanan transportasi, akomodasi, dan pelayanan ibadah di Tanah Suci biasanya disiapkan dengan standar lebih tinggi.
- Kepastian keberangkatan: Selama visa disetujui, keberangkatan jamaah lebih terjamin.
Prosedur Mendapatkan Haji Furoda
Masih dari BAZNAS, berikut adalah tahapan dalam proses memperoleh Haji Furoda:
1. Pilih Agen Resmi dan Tepercaya
Calon jamaah harus memilih biro perjalanan yang memiliki izin resmi dan rekam jejak dalam mengurus visa mujamalah. Hindari agen yang tidak memiliki legalitas dan pengalaman.
2. Lengkapi Dokumen Administratif
Dokumen yang dibutuhkan antara lain paspor aktif, KTP, KK, surat keterangan sehat, serta formulir pendaftaran dari agen. Biasanya calon jamaah juga diminta membayar biaya administrasi di awal.
3. Pengajuan Visa Mujamalah
Agen perjalanan akan mengurus visa undangan khusus ini kepada pemerintah Arab Saudi. Proses ini bersifat selektif dan tidak semua pengajuan disetujui.
4. Pelatihan dan Manasik Haji
Jamaah yang lolos visa akan mengikuti pelatihan dan manasik haji dari pihak agen sebagai persiapan ibadah.
5. Keberangkatan ke Tanah Suci
Setelah visa diterima dan semua kesiapan terpenuhi, jamaah berangkat ke Arab Saudi dengan pengaturan logistik oleh agen.
Waspadai Risiko Penipuan
Karena sifatnya yang nonkuota dan tidak melalui jalur resmi pemerintah Indonesia, Haji Furoda kerap dijadikan celah oleh oknum untuk menipu calon jamaah. Biaya yang dikenakan juga jauh lebih tinggi dari haji reguler. Untuk itu, masyarakat harus memastikan agen yang dipilih benar-benar memiliki akses pengajuan visa mujamalah dan bukan sekadar janji.
Haji Furoda menjadi opsi menarik bagi yang ingin berhaji tanpa antrean, namun tetap memerlukan kehati-hatian dalam memilih jalur dan penyelenggara. Tahun ini, karena tidak adanya penerbitan visa oleh Arab Saudi, masyarakat diimbau untuk tidak tergiur janji palsu. Pemerintah terus mengawasi penyelenggara perjalanan agar ibadah haji tetap aman dan sah secara hukum.