Haji Bukan Sekadar Perjalanan Fisik, Tapi Latihan Spiritual dan Moral

Konsultan Bimbingan Ibadah Haji Daker Madinah PPIH Arab Saudi 2025, Prof. Dr. Aswadi saat memberi ceramah di Sektor 2, Hotel Al Khulafa, Makkah. Foto: Dok/MCH

Haji Bukan Sekadar Perjalanan Fisik, Tapi Latihan Spiritual dan Moral

Misbahol Munir • 4 June 2025 17:12

Makkah: Pelaksanaan puncak ibadah haji 1446 H/2025 M sisa hitungan jam. Seluruh umat Islam seluruh dunia yang akan menunaikan ibadah haji bersiap-siap bergerak menuju Arafah. 

Konsultan Bimbingan Ibadah Haji Daker Madinah PPIH Arab Saudi 2025, Prof. Dr. Aswadi memberikan ceramah inspiratif kepada jemaah haji di Sektor 2, Hotel 218, Hotel Al Khulafa, Makkah, Arab Saudi. 

Menurut Aswadi, haji bukan sekadar perjalanan fisik menuju Tanah Suci, tapi juga latihan spiritual, sosial, dan moral yang menyeluruh.

Kata dia, setiap langkah di tanah Arafah, Muzdalifah, dan Mina bukanlah rutinitas ritual belaka, tetapi jejak-jejak perenungan yang menghantarkan kita pada inti kemanusiaan dan ketakwaan. 

Aswadi juga mengingatkan jemaah untuk menjaga kesehatan, akhlak, dan kehormatan diri, serta menciptakan sedikit kebaikan yang mampu menutupi banyak kesalahan. Sebab itu penting mengucapkan niat dan keikhlasan dalam menjalankan ibadah haji. 

"Ka'bah boleh terhalang tembok, tapi hati jangan. Komunikasi spiritual tidak mengenal jarak, sebab sesungguhnya Baitullah juga bersemayam di hati orang-orang yang ikhlas," kata Aswadi Senin, 2 Juni 2025.
 

Baca Juga: 

Menag Cek Pemberangkatan Jemaah Haji ke Arafah


Guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya itu juga membahas teknis ibadah haji, seperti niat, memakai ihram, mandi sunnah, dan larangan-larangan seperti menutup kepala bagi pria atau memakai kaus tangan bagi wanita. Semua ini kata dia bukan sekadar simbol, tapi bentuk ketaatan yang mendidik kedisiplinan spiritual.

Aswadi menekankan pentingnya wukuf di Arafah sebagai inti haji. Ia mengatakan bahwa jemaah tidak boleh sia-siakan waktu dari zawal hingga Maghrib hanya dengan tidur atau berbincang tanpa arah, tapi harus digunakan untuk bermunajat dan memohon ampunan.

Dia menjelaskan haji bukan akhir, tapi awal dari jihad sosial dan moral yang lebih besar di tanah air. Ia berharap, jemaah haji dapat menjadi agen perubahan dan membawa kesadaran baru untuk menjadi cahaya bagi sekitar.

"Haji tahun ini dapat menjadi momentum kebangkitan moral umat dan jemaah haji sehingga pulang dengan jiwa yang bersih dan semangat membangun," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)