PLN EPI Kebut Tata Kelola yang Inklusif dan Keberlanjutan

Ilustrasi PLN EPI. Foto: Dok istimewa

PLN EPI Kebut Tata Kelola yang Inklusif dan Keberlanjutan

Eko Nordiansyah • 1 June 2025 15:46

Jakarta: PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menjalankan berbagai inisiatif untuk membangun tata kelola yang inklusif dan berorientasi keberlanjutan. Berdiri secara resmi pada 2023, PLN EPI mendukung percepatan transisi energi.

“Kami mengelola seluruh kebutuhan energi primer PLN Grup, mulai dari batubara, gas, BBM, hingga biomassa. Semua diarahkan mendukung transisi energi dan pencapaian Net Zero Emissions 2060,” jelas Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan dalam diskusi dilansir, Minggu, 1 Juni 2025.

Ia menambahkan, PLN EPI membentuk Direktorat khusus biomassa dan mendorong substitusi batubara dengan cofiring berbasis limbah organik. Selain itu, penguatan budaya kerja internal dilakukan melalui integrasi nilai AKHLAK, pelatihan lintas unit, serta keterlibatan pegawai dalam program sosial Employee Volunteering Program (EVP), seperti donor darah, penanaman mangrove, dan Jumat Berkah.

“Target kami bukan hanya efisiensi operasional, tapi juga menciptakan happy workplace. Kami punya daycare, ruang laktasi, dan engagement score kami tahun lalu mencapai 80,58,” ujarnya.
 

Baca juga: 

RUPTL PLN 2025-2034 Siap Buka Keran Investasi Swasta



(Ilustrasi. Foto: Dok istimewa)

Pentingnya budaya kerja berkeadilan dan ESG

PLN EPI dan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) menekankan pentingnya membangun budaya kerja berkelanjutan dan penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) dalam dunia ketenagakerjaan. 

Di sisi lain, Presiden KSBSI, Elly Rosita Silaban menyoroti pentingnya kolaborasi dan pendekatan dialog sosial dalam menyelesaikan isu-isu ketenagakerjaan. Elly juga menyinggung tantangan ketimpangan kapasitas antara serikat pekerja dan pengusaha dalam hal riset dan pelaporan publik. 

“Kita tak bisa terus menggunakan pendekatan naming and shaming. Perlu ruang dialog yang sehat agar pekerja merasa aman dan mau terlibat dalam serikat. Buruh sering kalah dalam narasi karena tidak punya akses pendanaan untuk membuat kajian. Padahal banyak praktik baik di lapangan yang tidak terdokumentasikan,” ungkapnya.

Meski demikian, ia mengapresiasi inisiatif perusahaan-perusahaan, seperti PLN EPI yang membuka ruang kolaborasi dan melibatkan pekerja dalam proses pengambilan kebijakan. 

“Kami ingin hadir bukan sekadar menuntut, tapi juga memberi kontribusi untuk keberlangsungan bisnis,” tegasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)