Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Yvonne Mewengkang. Foto: Metrotvnews.com
Jakarta: Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan berlangsung pekan depan. Presiden Prabowo Subianto pertama kalinya akan hadir memberikan pidato.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Yvonne Mewengkang mengatakan, pemerintah tengah melakukan persiapan menjelang pertemuan tingkat tinggi di markas PBB di New York, Amerika Serikat (AS) itu.
“Saat ini Kemlu kita sedang melakukan persiapan High Level Week yang akan dilaksanakan dari 23 sampai 29 September yang akan dihadiri oleh berbagai kepala negara. Dan seperti mungkin teman-teman tahu, tema SMU PBB ke-80 tahun ini adalah ‘Better Together, 80 Years and More for Peace, Development and Human Rights’,” ujar Yvonne saat ditemui wartawan di Jakarta, Rabu 17 September 2025.
“Tentunya kita dari Kemlu, pemerintah Indonesia juga sedang menyiapkan berbagai persiapan untuk delegasi RI menuju New York. Dan terkait substansinya mungkin nanti kita akan kita sampaikan karena semua itu kan masih kita menunggu arahan dari pimpinan juga,” imbuh Yvonne.
“Tapi tenang saja, teman-teman nanti pasti akan kita informasikan segera. Seperti yang saya sampaikan, informasinya kan harus tepat dan akurat,” kata Yvonne.
Salah satu yang menjadi perhatian dalam Sidang Majelis Umum PBB tahun ini adalah menyusul pengesahan Deklarasi New York mengenai solusi damai konflik Palestina–Israel di PBB pada 12 September lalu.
Pada 15 September, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri II, Vahd Nabyl A. Mulachela menegaskan bahwa Indonesia pun secara konsisten mendukung semua upaya di PBB yang bertujuan memperluas pengakuan global atas Palestina.
Menurutnya, pengakuan internasional penting agar Palestina memiliki posisi setara dalam setiap proses perdamaian. Karena itu, Indonesia akan terus meningkatkan koordinasi dengan berbagai negara dan organisasi internasional demi memperkuat dukungan bagi status kenegaraan Palestina, serta mendorong tercapainya gencatan senjata segera di Gaza.
Vahd mencontohkan, pada Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar 25 Agustus 2025, Indonesia bersama negara-negara Islam sepakat menolak keras rencana Israel dalam menganeksasi Gaza, dan melakukan pendudukan permanen berskala besar di Palestina.
Selain isu Palestina, ini pertama kalinya Presiden Indonesia hadir memberikan pidato secara langsung di PBB. Presiden Prabowo Subianto bahkan mendapatkan giliran pidato di urutan ketiga setelah Brasil dan Amerika Serikat.