Gencatan Senjata Bertahan, Petinggi Thailand dan Kamboja Duduk Bersama di Malaysia

Situasi di perbatasan Thailand dan Kamboja sempat memanas di pertengahan Juli 2025. (Anadolu Agency)

Gencatan Senjata Bertahan, Petinggi Thailand dan Kamboja Duduk Bersama di Malaysia

Willy Haryono • 4 August 2025 16:46

Kuala Lumpur: Pejabat tinggi Thailand dan Kamboja bertemu di Malaysia pada Senin, 4 Agustus 2025, dalam upaya menjaga gencatan senjata yang saat ini masih bertahan di tengah ketegangan perbatasan kedua negara Asia Tenggara tersebut.

Hubungan antara Bangkok dan Phnom Penh memburuk dalam beberapa pekan terakhir, menyusul eskalasi konflik yang melibatkan konflik lintas batas, termasuk serangan udara dan tembakan roket. Bentrokan tersebut menewaskan dan melukai puluhan orang, termasuk personel militer dari kedua pihak, sebelum akhirnya dicapai gencatan senjata pada 28 Juli.

Melansir dari Anadolu Agency, pertemuan di Malaysia ini digelar menjelang Sidang Komite Perbatasan Umum (GBC) yang dijadwalkan berlangsung Kamis mendatang. Sidang tersebut diharapkan dapat menjadi pijakan bagi peta jalan deeskalasi yang lebih luas, baik dalam kerangka kerja bilateral maupun melalui mekanisme ASEAN.

Menjelang pertemuan tatap muka, Menteri Pertahanan Malaysia Mohamed Khaled Nordin pada Minggu kemarin telah menggelar konferensi video trilateral dengan mitranya dari Kamboja, Jenderal Tea Seiha, dan dari Thailand, Jenderal Natthaphon Narkphanit.

Menteri Pertahanan Malaysia menyampaikan bahwa sidang GBC mendatang akan melibatkan pengamat internasional dari Malaysia, Amerika Serikat, dan Tiongkok. Kondisi ini mencerminkan perhatian global terhadap penyelesaian damai sengketa perbatasan tersebut.

Sengketa antara kedua negara berpusat di sekitar wilayah perbatasan antara Provinsi Preah Vihear (Kamboja) dan Provinsi Ubon Ratchathani (Thailand timur laut), yang kembali memanas sejak 28 Mei lalu ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam insiden perbatasan.

Militer Thailand menyatakan bahwa pihaknya saat ini menahan 18 tentara Kamboja sebagai "tahanan perang.” Dalam pernyataan resmi, militer Thailand menyebut para tahanan itu akan dipulangkan "setelah konflik bersenjata benar-benar dihentikan secara penuh sesuai ketentuan Konvensi Jenewa."

Sebanyak 20 tentara Kamboja ditangkap oleh pasukan Thailand selama bentrokan terbaru di perbatasan, dua di antaranya telah dipulangkan pekan lalu.

Baca juga:  Kamboja Tuntut Pembebasan Tahanan di Thailand

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)