Ratusan Ribu Gen Z Pilih Calon PM Nepal Lewat Panggilan Discord

Sushila Karki, calon PM Nepal yang dipilih Gen Z. (X/@RONBupdates)

Ratusan Ribu Gen Z Pilih Calon PM Nepal Lewat Panggilan Discord

Riza Aslam Khaeron • 11 September 2025 20:48

Kathmandu: Ratusan ribu anak muda Nepal yang tergabung dalam gerakan Gen Z menggelar diskusi terbuka selama hampir lima jam melalui Discord di server bernama Youths Against Corruption, yang memiliki lebih dari 143.000 anggota. Hal itu dilakukan untuk menentukan calon kepala pemerintahan transisi pada Rabu, 10 September 2025.

Nama mantan Ketua Mahkamah Agung Sushila Karki akhirnya disepakati untuk diusulkan memimpin pemerintahan interim dan mengawal pemilu mendatang. Diskusi tersebut disiarkan langsung dan dapat diakses di YouTube, dengan sekitar 10.000 orang berpartisipasi secara langsung.

Melansir Setopati, usulan nama Sushila Karki dipilih melalui pertimbangan mendalam karena dianggap memiliki citra jujur dan mampu menjaga hukum serta proses legal di masa krisis. Seorang peserta diskusi menyatakan bahwa Karki bahkan telah dihubungi oleh tim mereka terkait hal ini.

Nama-nama lain seperti Kulman Ghising dan Balen Shah sempat muncul dalam diskusi, namun akhirnya disisihkan.

Salah satu tim dari Gen Z juga telah mengirimkan perwakilan untuk bernegosiasi dengan pihak Tentara Nepal guna menyampaikan keputusan tersebut.

Di tengah proses itu, pihak Presiden Ram Chandra Paudel dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Ashok Raj Sigdel memanggil berbagai kelompok untuk berdialog pada Selasa malam.

Namun, sebagian kelompok Gen Z menolak ajakan dialog yang mengharuskan mereka berbicara dengan Durga Prasai dan perwakilan dari Partai Rastriya Swatantra (RSP).

"Menyusul pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat sendiri yang memanggil kami untuk bertemu Presiden dan mengatakan, 'Silakan duduk dan berdialog dengan Durga Prasai dan kelompok RSP; mereka juga pemangku kepentingan,' kami menolak usulan itu dan keluar dari markas Tentara Nepal," ujar Raksha Bam, dikutip Setopati.
 

Baca Juga:
Sempat Dikabarkan Meninggal dalam Protes, Mantan Istri PM Nepal Masih Hidup

"Pengorbanan gerakan Gen Z dan perjalanan menuju perubahan besar ini akan sia-sia, jadi kini kami bersiap berdiskusi dengan kelompok Gen Z yang sedang memprotes," tambahnya.

Penolakan terhadap Durga Prasai dan RSP ini juga disuarakan dalam diskusi Discord. Para pemuda menyatakan bahwa langkah ini penting demi menjaga demokrasi dan mencegah kepemimpinan negara jatuh ke tangan kelompok ekstrem.

Nimesh Shrestha dan Rehan Raj Dangal, dua aktivis muda yang ikut dalam pertemuan di markas tentara, mengungkapkan lewat Instagram bahwa mereka telah mengirim Sudan Gurung, pendiri organisasi "Hami Nepali", sebagai perwakilan resmi.

"Kami secara resmi mengirim Sudan Dai dari organisasi ‘Hami Nepali’ untuk berbicara," kata Dangal. "Kami butuh pemimpin yang baik. Diskusi sedang berlangsung untuk menentukan siapa yang pantas." Ia juga menegaskan bahwa tujuan utama anak muda Gen Z adalah menjaga keberlanjutan demokrasi.

Sementara itu, juru bicara Tentara Nepal, Brigjen Rajaram Basnet, menyatakan bahwa institusinya hanya memfasilitasi diskusi lintas pihak.

“Sesuai informasi sejauh ini, rencananya adalah duduk bersama semua pihak terkait dan memfasilitasi situasi,” ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)