Ilustrasi. Medcom
Atalya Puspa • 17 September 2025 08:30
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang yang masih berpeluang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan. Fenomena ini dipicu oleh interaksi berbagai faktor atmosfer skala global, regional, hingga lokal yang saat ini mempertahankan atmosfer dalam kondisi labil.
“Selama sepekan ke depan, pertumbuhan awan hujan yang signifikan masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia,” ujar BMKG dalam keterangan resminya, dilansir pada Rabu, 17 September 2025.
BMKG menjelaskan aktivitas atmosfer tersebut berpotensi menghasilkan hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari ringan hingga lebat.
“Potensi cuaca signifikan berupa hujan lebat disertai angin kencang berpeluang terjadi di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, serta kawasan Indonesia bagian tengah hingga timur,” tulis BMKG.
Secara global, BMKG mencatat fase Dipole Mode Index (DMI) yang negatif saat ini mendukung peningkatan pasokan uap air ke wilayah Indonesia bagian barat. Sementara itu, secara regional, anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) yang dominan bernilai negatif di sejumlah wilayah Indonesia menjadi indikator aktifnya proses pembentukan dan pertumbuhan awan hujan.
BMKG juga menyebutkan aktivitas gelombang atmosfer turut memperkuat potensi hujan di berbagai wilayah. Fenomena MJO dan gelombang Kelvin masih diperkirakan aktif di wilayah Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, serta Papua Selatan, yang berkontribusi dalam peningkatan aktivitas konvektif dan pembentukan awan hujan.
"Selain itu, gelombang atmosfer dengan frekuensi rendah juga terpantau berada di sebagian besar wilayah Indonesia, sehingga semakin memperkuat peluang hujan,” papar BMKG.
Baca Juga:
Waspada Gelombang 4 Meter Mulai dari Perairan Aceh hingga Kupang |