Ilustrasi. (MI/Widjajadi)
Media Indonesia • 14 September 2023 16:31
Palembang: Titik panas atau hotspot sebagai indikator kebakaran hutan dan lahan(karhutla) di Pulau Sumatra, Kamis, 14 September 2023, jumlahnya melonjak drastis mencapai 709 titik. Jumlah titik panas terbanyak masih terdeteksi berada di Sumatra Selatan yakni sebanyak 433 titik.
"Total jumlah titik panas di Sumatra mencapai 709 titik dengan jumlah terbesar berada di Sumatra Selatan yang sebanyak 433 titik," kata Forecaster on Duty Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Sanya Gautami.
Ia menjelaskan, sebanyak total 709 titik panas di Pulau Sumatra itu di antaranya tersebar di Sumatra Selatan sebanyak 433 titik, Lampung 88 titik, Bangka Belitung 69 titik, Jambi 52 titik, Riau 23 titik, Sumatra Barat sebanyak 19 titik, Bengkulu 13 titik, Aceh 11 titik, dan Sumatra Utara satu titik panas. Sehingga total terdeteksi sebanyak 709 titik panas karhutla di Sumatra.
Ia mengungkapkan, untuk Riau terdapat sebanyak 23 titik panas. Jumlah terbesar ditemukan di Kabupaten Indragiri Hulu delapan titik, Kuantan Singingi enam titik, Bengkalis tiga titik, Rokan Hulu dua titik. Kemudian Kepulauan Meranti, Kampar, Pelalawan, dan Rokan Hilir masing-masing sebanyak satu titik panas.
Sementara karhutla untuk wilayah Kota Pekanbaru dan sekitar dilaporkan dalam kondisi aman dan kondusif. Namun satgas udara dengan helikopter tengah melakukan water boombing terhadap karhutla di Desa Balung, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau.
"Alhamdulillah untuk wilayah Pekanbaru sekitar aman. Ada tadi laporan satgas udara kejadian di Balung, tapi kami tidak turun, karena sudah di-handle heli WB (water boombing)," kata Komandan Manggala Agni Daops Pekanbaru Chaerul Parsaulian Ginting.
Ia menjelaskan, saat ini seluruh wilayah Riau dalam keadaan tingkat kemudahan terbakar pada level ekstrem. Kondisi ekstrem itu diperkirakan akan berlangsung hingga dua hari ke depan.
"Sampai dua hari ke depan diprediksi masih akan ekstrem," ujar Chaerul.
Ia menerangkan, saat ini Daops Pekanbaru melakukan Patroli Pencegahan bersama masyarakat peduli api (MPA) di Desa Bencah Kelubi dan Desa Salo Kabupaten Kampar. "Serta Patroli Mandiri pencegahan karhutla di Kelurahan Air Hitam, Kota Pekanbaru," jelasnya.
Sementara itu, hingga hari ketiga pelaksanaan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) hujan buatan karhutla di Riau, sedikitnya 2,4 ton garam atau NaCl telah ditaburkan di langit Riau. Hasilnya, hujan berhasil turun sejumlah wilayah seperti Rumbai Pesisir, Kuala Kampar, dan Dumai.
"Untuk sampai hari ketiga ini, jumlah garam yang terpakai sebanyak 2,4 ton," kata Koordinator Lapangan TMC Riau Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Fikri Nur Muhammad.
Ia menjelaskan, untuk kondisi cuaca sampai dengan hari ini terdapat potensi pertumbuhan awan terjadi di sisi timur dan Utara provinsi Riau. "Untuk hujan kemarin tanggal 13 September 2023 yang terukur oleh BMKG terjadi di Rumbai Pesisir, Kuala Kampar dan Dumai," jelasnya.
Operasi TMC hujan buatan untuk penanganan elnino, musim kemarau, dan karhutla Riau pada September ini digelar selama 12 hari kegiatan dengan persediaan garam digunakan sebanyak 15 ton. Operasi TMC Riau dengan memakai pesawat casa TNI AU mengambil posko di Lanud Roesmin Nurjadi, Kota Pekanbaru, Riau.
"Kegiatan TMC di Riau dilakukan selama 12 hari kegiatan dengan stok garam sebanyak 15 ton," terang Fikri.