Masyarakat Harus Perkuat Perlindungan dari Ancaman Dunia Maya

Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Masyarakat Harus Perkuat Perlindungan dari Ancaman Dunia Maya

Angga Bratadharma • 4 August 2023 07:44

Nganjuk: Dunia maya tak selamanya aman bagi anak-anak. Banyak predator anak dan kejahatan siber lainnya mengintai anak-anak yang belum paham terhadap dunia maya (internet). Pendampingan anak di dunia online diperlukan untuk melindungi mereka dari ancaman kejahatan dunia maya (cyber crime)

"Ada tiga kunci perlindungan anak di dunia online, yaitu pemahaman informasi dengan privasi, supervisi, dan pembatasan,” tutur Mom Influencer Novindah Sochmariyanti, dalam diskusi literasi digital yang digelar Kominfo bersama Komunitas Pecinta Jaranan Rogo Sanjoyo Putro, Nganjuk, Jawa Timur, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 4 Agustus 2023.

Novindah mengatakan, pentingnya memberi bekal ilmu kepada anak terkait perbedaan antara informasi dengan privasi, diharapkan agar sang anak dapat mengerti bahwa tidak semua hal dapat di-share di dunia digital. "Kita perlu sampaikan kepada anak, bahwa privasi tidak perlu diumbar, malah sebaliknya harus kita jaga kerahasiaannya," tegasnya.

Adapun supervisi atau pendampingan terhadap anak, lanjut Novindah, akan membantu anak cepat memahami etika digital. Pendampingan atau perhatian tidak hanya dibutuhkan anak di dunia nyata. Namun, proses pendampingan pada saat anak berselancar di dunia maya juga sangat diperlukan.

”Manfaat pendampingan, selain melindungi, sekaligus juga memberikan pemahaman mana yang bermanfaat dan perlu dipelajari, dan mana yang harus dijauhi di dunia maya,” jelas Novindah dalam diskusi bertajuk 'Perlindungan Anak di Dunia Online'.

Senada, penyiar radio Danin Sibilo mengatakan, pentingnya pemberian pemahaman informasi dan privasi pada anak, lantaran banyak kejahatan bermula dari bocornya data pribadi ke tangan orang yang berniat jahat dan tidak bertanggung jawab. Orangtua merupakan garda terdepan pendamping anak saat berada di dunia online.

"Tips perlindungan anak di dunia online yakni batasi ruang explore anak sesuai usianya, berikan pengertian mengenai konten yang ditonton, dan lakukan pendampingan," sebut Danin.

Dari perspektif budaya digital, presenter TV Babytha Fara menegaskan, membangun budaya digital yang sehat dan aman, akan membuat anak-anak dapat menikmati manfaat teknologi informasi dan internet tanpa mengorbankan keamanan dan kesejahteraan mereka.

”Ini merupakan tanggung jawab bersama bagi orangtua, pendidik, pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan online yang lebih aman bagi generasi mendatang,” ujar Babytha Fara.

Diskusi literasi digital di lingkungan komunitas merupakan salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat (komunitas) menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Angga Bratadharma)