Korea Utara Kecam IAEA atas Persetujuan Air Radioaktif PLTN Fukushima

Tangki-tangki yang menyimpan air radioaktif di PLTN Fukushima Daiichi, Fukushima, Jepang. (KIMIMASA MAYAMA/EPA-EFE)

Korea Utara Kecam IAEA atas Persetujuan Air Radioaktif PLTN Fukushima

Willy Haryono • 9 July 2023 19:29

Pyongyang: Korea Utara pada hari Minggu, 9 Juli 2023, mengecam badan pengawas nuklir PBB karena menyetujui rencana Jepang untuk membuang air olahan limbah radiaktof dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyetujui rencana Tokyo untuk melepaskan air radioaktif dari PLTN Fukushima ke laut selama beberapa dekade mendatang.

Rencana tersebut menimbulkan kekhawatiran di negara-negara tetangga, mendorong Tiongkok melarang beberapa impor makanan dari Jepang, dan memicu aksi protes di Korea Selatan.

Pelepasan air yang diolah akan memiliki "dampak buruk yang fatal pada kehidupan manusia dan keamanan dan lingkungan ekologis," kata seorang pejabat dari Kementerian Perlindungan Lingkungan Korea Utara dalam sebuah pernyataan oleh Korean Central News Agency (KCNA).

"Perilaku IAEA tidak masuk akal, karena secara aktif mendukung dan memfasilitasi pembuangan air tercemar nuklir yang diproyeksikan oleh Jepang, suatu tindakan yang tidak terbayangkan," tambah pernyataan kementerian tersebut, dikutip dari laman Al Arabiya News.

Sekitar 1,33 juta meter kubik air tanah, air hujan, dan air yang digunakan untuk pendinginan reaktor nuklir telah terakumulasi di PLTN Fukushima. Pada 2011, PLTN Fukushima terdampak gempa dan tsunami, membuat beberapa reaktornya mengalami kebocoran.

Operator pabrik mengolah air PLTN Fukushima untuk menghilangkan hampir semua unsur radioaktifnya kecuali tritium, dan berencana mengencerkannya sebelum dibuang ke laut selama beberapa dekade.

Pernyataan terbaru Korea Utara muncul saat Kepala IAEA Rafael Grossi mengakhiri kunjungan tiga harinya ke Seoul dengan pertemuan dengan anggota parlemen oposisi, yang mengkritik rencana pelepasan air PLTN Fukushima.

Sabtu kemarin, Grossi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin untuk memberi pengarahan tentang temuan agensinya. Park meminta "kerja sama aktif dari IAEA untuk memverifikasi keselamatan dan jaminan publik."

Setelah pertemuan itu, Grossi mengatakan IAEA akan tetap berada di PLTN Fukushima untuk memastikan keselamatan "pada setiap langkahnya."

"Apa yang dimulai sekarang bahkan lebih penting daripada pekerjaan yang dilakukan sejauh ini -- pemantauan terus menerus terhadap implementasi rencana," tulis Grossi.

Baca juga:  Kepala Atom PBB Awasi Sampai Selesai Pembuangan Limbah Nuklir Jepang

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)