Ilustrasi pertambangan migas. Foto: Freepik
Husen Miftahudin • 17 August 2023 08:09
New York: Harga minyak lebih rendah pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), meskipun terjadi penurunan besar dalam stok minyak mentah AS.
Anjloknya harga minyak dunia tersebut didorong oleh pertimbangan investor yang khawatir terhadap ekonomi Tiongkok, yang kesulitan terhadap ekspektasi pasokan yang lebih ketat di Amerika Serikat (AS).
Mengutip Xinhua, Kamis, 17 Agustus 2023, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober tergelincir USD1,44 atau 1,7 persen menjadi USD83,45 per barel di London ICE Futures Exchange.
Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September merosot USD1,61 atau 2,0 persen menjadi USD79,38 per barel di New York Mercantile Exchange.
Kedua harga acuan minyak dunia tersebut mengalami penurunan lebih dari satu persen di sesi sebelumnya ke level terendah sejak 8 Agustus 2023.
Adapun persediaan minyak mentah AS turun hampir enam juta barel pekan lalu karena ekspor dan laju penyulingan yang kuat, meskipun produksi minyak mentah naik ke level tertinggi sejak pandemi virus corona menghancurkan konsumsi bahan bakar, menurut data Badan Informasi Energi (EIA).
Namun, produk bensin yang dipasok turun 451 ribu barel per hari dalam seminggu karena puncak musim mengemudi hampir berakhir.
Minyak juga jatuh bersama dengan ekuitas setelah rilis risalah Federal Reserve menunjukkan pejabat bank sentral terbelah mengenai perlunya kenaikan suku bunga lebih lanjut pada pertemuan terakhir mereka.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya pinjaman untuk bisnis dan konsumen, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak.
Baca juga: Pandemi Menyerang, Energi Bertahan