Polisi Australia awasi kejadian penembakan yang terjadi di Pantai Bondi. Foto: Anadolu
Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia mengutuk keras aksi kekerasan yang terjadi di Pantai Bondi, Sydney, Australia pada 14 Desember 2025, yang mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka.
“Ungkapan belasungkawa kami yang mendalam kepada keluarga dan sahabat para korban, serta turut mendoakan para korban yang mengalami luka-luka,” pernyataan Kementerian Luar Negeri, dikutip dari X, Senin 15 Desember 2025.
“Indonesia menyampaikan rasa solidaritas kepada Pemerintah dan rakyat Australia di masa yang sulit ini,” imbuh pernyataan tersebut.
Jumlah korban tewas akibat
penembakan massal itu meningkat menjadi 16. Polisi memastikan jumlah itu pada Senin pagi 15 Desember 2025.
Polisi mengatakan dalam sebuah unggahan di X bahwa 16 orang telah meninggal dan 40 orang masih dirawat di rumah sakit setelah penembakan tersebut. Salah satu tersangka pelaku penembakan yang awalnya tewas pada hari Minggu termasuk dalam jumlah korban tersebut.
Petugas tanggap darurat membawa setidaknya 29 orang ke rumah sakit setempat dari pantai tersebut, salah satu daya tarik wisata terbesar di kota terbesar Australia, kata polisi New South Wales.
Perdana Menteri Anthony Albanese memuji warga biasa, seperti pria yang menangkap dan melucuti senjata salah satu pelaku penembakan, sebagai "pahlawan".
Polisi menyatakan penembakan itu sebagai "insiden teroris" dan mengatakan mereka telah menemukan dugaan "alat peledak rakitan" di sebuah kendaraan dekat pantai yang terkait dengan tersangka yang meninggal.