Banjir melanda Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatra Utara, Selasa, 25 November 2025. (Dokumentasi/ BPBD Kabupaten Tapanuli Tengah)
Silvana Febiari • 26 November 2025 09:49
Jakarta: Empat kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, yang meliputi Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan, dilanda bencana akibat cuaca ekstrem secara bertubi-tubi pada Senin, 24 November 2025 dan Selasa, 25 November 2025. Selain korban jiwa, peristiwa ini juga mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat.
Hasil laporan sementara yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per pukul 07.00 WIB, Rabu, 26 November 2025, menyebutkan kondisi cuaca ekstrem di Kabupaten Sibolga. Hujan deras yang berlangsung lebih dari dua hari telah memicu bencana banjir dan tanah longsor di wilayah tersebut.
"Wilayah yang terdampak banjir ini meliputi Kelurahan Angin Nauli di Kecamatan Sibolga Utara, Kelurahan Aek Muara Pinang dan Aek Habil di Kecamatan Sibolga Selatan, Kelurahan Pasar Belakang dan Pasar Baru di Kecamatan Sibolga Kota," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis.
Dari laporan visual, banjir mengalir cukup deras dan menghantam rumah, menyeret kendaraan hingga
infrastruktur lain yang dilewatinya. Arus air itu juga membawa material seperti lumpur, batang pohon, puing bangunan dan sampah rumah tangga.
Sementara untuk tanah longsor, wilayah terdampak meliputi Kelurahan Angin Nauli, Simare-mare, Sibolga Hilir, Hutabarangan, Huta Tonga dan Sibual-buali di Kecamatan Sibolga Utara.
Berikutnya, Kelurahan Parombunan dan Aek Mani di Kecamatan Sibolga Selatan, Kelurahan Pancuran Bambu, Pancuran Dewa dan Pancuran Kerambil di Kecamatan Sibolga Sambas. Selanjutnya Kelurahan Pasar Belakang, Pasar Baru dan Pancuran Gerobak di Kecamatan Sibolga Kota.
"Dari bencana ini, satu warga mengalami luka-luka dan telah mendapatkan perawatan oleh tim kesehatan," ungkap Abdul.
Kerugian material untuk sementara mencakup tiga unit rumah terdampak termasuk satu ruko. Beberapa akses jalan juga terdampak sehingga mengganggu mobilisiasi warga.

Seseorang berdiri di tengah jalan dalam kondisi hujan deras. (Dokumentasi/ BPBD Kabupaten Tapanuli Tengah)
Di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan, bencana banjir dan tanah
longsor telah menyebabkan delapan warga meninggal dunia, 58 luka-luka, dan 2.851 warga terpaksa harus mengungsi.
Dua bencana ini berdampak di 11 kecamatan yang meliputi Sipirok, Marancar, Batangtoru, Angkola Barat, Muara Batangtoru, Angkola Sangkunur, Angkola Selatan, Sayur Matinggi, Batang Angkola, Tanah Timbangan dan Angkola Muaratais.
"BPBD Tapanuli Selatan bersama tim gabungan mengerahkan alat berat untuk membersihkan material longsor yang menutup sejumlah akses jalan warga," ujar Abdul.
Sementara itu, sebanyak 50 unit rumah terdampak dan dua jembatan terputus akibat banjir serta tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Utara. BPBD dan tim gabungan melakukan pendataan dan merekomendasikan jalur alternatif Pangaribuan-Silantom sebagai akses jalan sementara.
Banjir melanda Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatra Utara, Selasa, 25 November 2025. (Dokumentasi/ BPBD Kabupaten Tapanuli Tengah)
Di wilayah Tapanuli Tengah, sebanyak 1.902 unit rumah terdampak banjir di sembilan kecamatan, antara lain Kecamatan Pandan, Sarudik, Badiri, Kolang, Tukka, Lumut, Barus, Sorkam, dan Pinangsori. BPBD Tapanuli Tengah dan tim gabungan telah mendirikan tenda pengungsi serta mendistribusikan bantuan sembako kepada warga terdampak.
Seluruh pendataan seperti jumlah warga dan wilayah terdampak bersifat sementara. Data masih berpotensi mengalami perkembangan sesuai dari hasil kaji cepat lanjutan di lapangan.