Garis polisi dipasang di dekat lokasi penikaman di stasiun utama Taipei, Taiwan. (Anadolu Agency)
Polisi Ungkap Pelaku Penikaman di Stasiun Taipei Hidup dari Uang Ibu
Muhammad Reyhansyah • 24 December 2025 18:16
Taipei: Kepolisian Taipei mengungkapkan bahwa tersangka berusia 27 tahun di balik aksi penikaman di Stasiun Utama Taipei dan kawasan sekitar Stasiun Zhongshan, Taiwan, tidak memiliki penghasilan tetap dan sepenuhnya bergantung pada tabungan pribadi serta bantuan finansial dari ibunya.
Temuan ini disampaikan setelah polisi menyelesaikan penelusuran rekening dan aktivitas keuangan pelaku, Chang Wen, yang melakukan penikaman pada 19 Desember.
Penikaman tersebut menewaskan tiga orang dan melukai sedikitnya 11 lainnya sebelum Chang meninggal dunia setelah melompat dari sebuah gedung. Aparat menyatakan sejauh ini tidak ditemukan indikasi terorisme dan menyimpulkan pelaku bertindak seorang diri.
Menurut keterangan polisi yang dikutip Taipei Times, penyelidik hanya menemukan satu rekening bank atas nama Chang. Catatan transaksi menunjukkan tidak ada pemasukan dari pekerjaan, selain transfer dana dari ibunya.
Sebesar NT$450.000 ditransfer ke rekening tersebut pada Maret 2023. Setelah itu, Chang menerima kiriman dana rutin setiap tiga bulan berkisar antara NT$30.000 hingga NT$60.000 hingga Oktober 2025, dengan total keseluruhan sekitar NT$820.000.
Kepala Divisi Reserse Kriminal Kepolisian Taipei, Lu Chun-hung, mengatakan Chang sepenuhnya mengandalkan dana tersebut setelah kehilangan pekerjaannya sebagai petugas keamanan pada Agustus 2023.
“Menjelang kematiannya, saldo tabungan yang tersisa hanya NT$39,” ujar Lu dalam konferensi pers, seperti dikutip Channel News Asia, Rabu, 24 Desember 2025.
Senjata Dibeli Lewat Platform Daring
Polisi memastikan seluruh peralatan dan senjata yang digunakan dalam serangan dibeli secara daring. Dari hasil penyitaan, aparat menemukan total 13 pisau, terdiri dari tiga pisau panjang dengan harga masing-masing antara NT$2.300 hingga NT$2.700, serta 10 pisau pendek yang dibanderol sekitar NT$600 per unit.Hingga kini, polisi belum dapat memastikan secara rinci berapa banyak pisau dan peralatan yang digunakan dalam rangkaian serangan, yang berlangsung di Stasiun Utama Taipei, pusat perbelanjaan bawah tanah, hingga kawasan Stasiun Zhongshan.
Berdasarkan kronologi transaksi belanja daring, penyelidik meyakini Chang mulai merencanakan aksi tersebut sejak April tahun lalu.
Permintaan Maaf Keluarga
Orang tua Chang telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dan menyatakan kesiapan bekerja sama penuh dengan proses penyelidikan. Pada Selasa sore, keduanya -- yang identitasnya tidak diungkap -- berlutut di luar rumah duka tempat autopsi jenazah Chang dilakukan, sebagai bentuk penyesalan kepada publik.“Kejahatan keji yang dilakukan Chang Wen telah menimbulkan dampak serius bagi masyarakat dan menyebabkan penderitaan yang tidak dapat diperbaiki bagi para korban dan keluarga mereka,” ujar ayah Chang kepada wartawan.
“Kami ingin meminta maaf kepada semua orang. Kami sungguh menyesal,” katanya, sambil berlutut bersama istrinya, sebagaimana disiarkan langsung oleh televisi Taiwan.
Keduanya tidak memberikan komentar terkait kemungkinan penggunaan dana keluarga untuk pembelian senjata maupun rencana kompensasi bagi para korban.
Polisi menyatakan penyelidikan terkait motif serangan masih berlangsung. Aparat kembali menegaskan bahwa Chang bertindak sendiri dan merencanakan aksi tersebut dengan tujuan “membunuh orang secara acak."
Menurut Taipei Times, autopsi telah dilakukan untuk memastikan apakah Chang berada di bawah pengaruh obat-obatan atau zat beracun. Hasil pemeriksaan tersebut masih menunggu penyelesaian.
Baca juga: Pelaku Serangan Metro Taipei Rencanakan Aksi Sejak 2024